Indonesia.go.id - Mendagri: Stabilitas Pasokan dan Harga Beras Jadi Peredam Inflasi

Mendagri: Stabilitas Pasokan dan Harga Beras Jadi Peredam Inflasi

  • Administrator
  • Kamis, 6 November 2025 | 12:42 WIB
STABILITAS HARGA
  Ilustrasi beras yang dijual pedagang di pasar.
Kinerja sektor pertanian kembali menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras nasional tercatat mengalami penurunan (deflasi) pada Oktober 2025 dan berperan signifikan sebagai peredam laju inflasi nasional.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan, beras berhasil menjadi faktor utama peredam inflasi bulan ini, yang mencerminkan kinerja positif seluruh pihak dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan secara nasional.

Alhamdulillah, beras menjadi peredam inflasi bulan ini. Ini menunjukkan kinerja positif dari seluruh pihak, terutama di sektor pangan, dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan,” kata Mendagri dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).

Kinerja sektor pertanian kembali menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras nasional tercatat mengalami penurunan (deflasi) pada Oktober 2025 dan berperan signifikan sebagai peredam laju inflasi nasional.

Mendagri mengatakan, tekanan inflasi global masih terjadi akibat kenaikan harga emas internasional yang mencapai lebih dari 40 persen karena faktor geopolitik dunia.

Namun, kata Tito Karnavian di dalam negeri, koordinasi pemerintah pusat dan daerah berhasil menjaga stabilitas harga bahan pokok, termasuk beras yang justru mengalami deflasi di sebagian besar provinsi. “Pangan kita genjot terus biar harga bagus dan ketersediaan bagus. Kami mohon dukungan dari Menteri Pertanian yang mengatur dan memperkuat sektor ini,” ujar Mendagri.

Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi stabil, dan hanya 12 provinsi yang mengalami inflasi pada komoditas ini.

Fakta tersebut menunjukkan ketersediaan beras di lapangan cukup terjaga berkat meningkatnya pasokan dan stabilnya produksi di tingkat petani. “Tren ini menandai perbaikan signifikan dimana berdasarkan historis, dalam lima tahun terakhir, beras mengalami inflasi pada Oktober tahun 2022 dan 2023, sedangkan pada Oktober 2021, 2024, dan 2025 mengalami deflasi,” kata Amalia.

Data BPS juga memperlihatkan secara umum, inflasi Oktober 2025 berada di level 0,28 persen dengan inflasi tahunan sebesar 2,86 persen, masih dalam kisaran aman.

Menariknya, sektor pangan justru menjadi penyumbang penurunan tekanan inflasi, di saat komoditas lain seperti emas perhiasan mengalami kenaikan harga. “Deflasi beras secara bulanan (m-to-m) pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan dengan September 2025,” ucap Amalia.

Sesuai Data BPS inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi, diikuti oleh transportasi serta restoran dan jasa makanan minuman, namun penurunan harga beras telah membantu menahan laju kenaikan harga bahan pangan lainnya.
 

Penulis: Eko Budiono
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/945623/mendagri-stabilitas-pasokan-dan-harga-beras-jadi-peredam-inflasi