Indonesia.go.id - Swasembada Energi Butuh Kolaborasi Sektor Hulu dan Hilir

Swasembada Energi Butuh Kolaborasi Sektor Hulu dan Hilir

  • Administrator
  • Kamis, 27 Februari 2025 | 15:29 WIB
SWASEMBADA ENERGI
  Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik

Kepala Grup Engineering dan Teknologi PGN, Suseno menyampaikan pentingnya kolaborasi antara sektor hulu dan hilir dalam memastikan ketersediaan dan keberlanjutan energi gas bumi untuk Indonesia.

Suseno menekankan peran PGN sebagai penyedia energi gas bumi yang bersih untuk berbagai sektor industri, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Peran PGN di sini adalah menyediakan energi gas bumi yang bersih untuk bahan bakar dan bahan baku, dalam rangka menunjang pertumbuhan industri-industri domestik," ujarnya dalam "EITS Discussion Series 2025: Memacu Infrastruktur Gas Menuju Swasembada Energi', di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Pentingnya pembangunan infrastruktur gas bumi, sambung Suseno, seperti terminal LNG dan jaringan pipa gas yang kini telah mencapai lebih dari 33.000 km di seluruh Indonesia. PGN terus berupaya untuk memperkuat kapasitas infrastruktur tersebut untuk menghadapi tantangan pasokan gas yang mungkin terjadi di masa depan.

Menurut dia, pembangunan jaringan gas dan terminal LNG sangat penting untuk memastikan pasokan energi yang cukup, terutama di wilayah yang masih kekurangan akses terhadap jaringan gas. Hal ini juga berkaitan dengan upaya PGN untuk mengintegrasikan komoditas energi dengan berbagai sektor, dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya.

"Infrastruktur gas yang kita bangun ini, termasuk terminal LNG, merupakan salah satu kunci untuk mendukung swasembada energi dan mempercepat pembangunan ekonomi," tambah Suseno.

Di sisi lain, Abadi Purnomo, Anggota Dewan Energi Nasional, mengungkapkan pentingnya perencanaan jangka panjang dalam transisi energi Indonesia.

Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan bagaimana Dewan Energi Nasional berperan dalam merumuskan kebijakan energi, termasuk pengembangan energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada energi fosil.

"Peran energi fosil, terutama gas, masih sangat besar dalam mendukung kebutuhan energi nasional. Namun, kami juga berfokus pada pengembangan energi terbarukan untuk memastikan ketahanan energi Indonesia di masa depan," kata Abadi.

Dia menjelaskan bahwa meskipun transisi energi menuju energi hijau menjadi fokus utama, sektor gas tetap memiliki peran penting, khususnya dalam sektor pembangkit listrik dan industri. Abadi juga menyoroti tantangan transisi energi yang harus dilakukan secara bertahap, mengingat ketergantungan Indonesia pada energi fosil masih cukup besar.

"Pembangkit listrik berbasis batu bara harus bisa bersih di masa depan, sementara gas alam akan tetap menjadi bagian penting dalam pembangunan energi Indonesia," tambahnya.

Dengan target Indonesia untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060, Abadi mengingatkan bahwa strategi pengurangan energi fosil harus dilakukan secara terencana.

"Kami berharap dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, dengan tetap menjaga kestabilan ekonomi dan industri," ungkapnya.

Pembangunan infrastruktur yang memadai dan pemanfaatan sumber daya alam yang efisien menjadi kunci untuk masa depan energi Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

"Keberhasilan transisi energi Indonesia bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat dan sektor industri. Semua harus berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri energi," tutup Abadi.

Secara keseluruhan, para pemateri sepakat bahwa kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan transisi energi Indonesia. Mereka juga menekankan pentingnya investasi besar dalam infrastruktur energi, baik untuk jaringan gas, terminal LNG, maupun pengembangan energi terbarukan, agar Indonesia dapat mencapai target ketahanan energi dan emisi nol pada tahun 2060.

 

 

Penulis: Isma
Redaktur: Untung S

 

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/906073/swasembada-energi-butuh-kolaborasi-sektor-hulu-dan-hilir