Dengan mempercepat pengangkatan CASN, serta menerapkan prinsip selektivitas dan transparansi, pemerintah diharapkan dapat menciptakan sistem birokrasi yang lebih efisien dan responsif. Langkah ini meningkatkan kualitas pelayanan publik di era digitalisasi.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan anggaran, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menilai bahwa pemerintah sudah mengambil jalan tepat lewat percepatan proses pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) baik Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) 2024. Hal itu juga dinilai penting untuk mendukung percepatan layanan publik.
Trubus menjelaskan bahwa tahapan seleksi CASN 2024 sudah selesai, dan yang tersisa hanyalah proses pengangkatan. “Apalagi di tengah anggaran yang semakin membengkak. Pengangkatan yang terlalu lama justru akan menambah beban anggaran negara, jadi sudah tepat ada percepatan ini,” ujar Trubus saat dihubungi tim InfIoPublik, Selasa (18/3/2025).
Ia menambahkan, anggaran untuk ASN pada tahun ini mencapai sekitar 520 triliun rupiah, jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 400 triliun rupiah. Dengan situasi ini, pemerintah diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola sumber daya manusia, khususnya di sektor CASN.
Trubus juga mengungkapkan bahwa penerimaan CASN ke depan harus dilakukan secara terbuka dan transparan, dengan memastikan hanya kandidat yang kompeten dan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan yang diangkat.
“Penerimaan CASN tahun ini dianggap lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, potensi masalah seperti ‘titipan’ dan kualifikasi yang tidak sesuai masih tinggi. Ini perlu diatasi untuk menjaga kualitas pelayanan publik,” paparnya.
Era Digitalisasi dan Efisiensi ASN
Di era digitalisasi dan penerapan Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik (SBPI), Trubus menekankan bahwa peran PNS tidak perlu sebanyak dulu. “Pelayanan publik sudah banyak dibantu oleh teknologi, sehingga efisiensi dapat dicapai tanpa memerlukan jumlah tenaga kerja yang besar. Pengelolaan ASN harus lebih selektif dan terfokus pada kualitas, bukan kuantitas,” ucapnya.
Trubus juga menyoroti pentingnya reformasi dalam manajemen ASN, termasuk pengelolaan anggaran yang lebih baik. “Pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor lainnya memerlukan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah harus memprioritaskan anggaran pada sektor yang benar-benar vital bagi kemajuan negara. Anggaran untuk PNS dan sektor lainnya harus digunakan secara efektif dan efisien,” terangnya.
Secara keseluruhan, Trubus menegaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas ASN dan pelayanan publik, pemerintah harus segera mengatasi masalah manajemen ASN yang belum optimal. “Pemerintah perlu mempercepat proses pengangkatan ASN yang sudah siap dan lebih selektif dalam penerimaan CASN ke depannya. Selain itu, reformasi struktural di kementerian-kementerian terkait juga menjadi langkah penting untuk menciptakan birokrasi yang lebih efektif dan responsif terhadap perubahan zaman,” ujarnya.
Dengan mempercepat pengangkatan CASN, serta menerapkan prinsip selektivitas dan transparansi, pemerintah diharapkan dapat menciptakan sistem birokrasi yang lebih efisien dan responsif. Langkah ini tidak hanya mendukung efisiensi anggaran, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan publik di era digitalisasi.
Penulis: Pasha Yudha Ernowo
Redaktur: Untung S
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: InfoPublik - Pengamat: Percepatan Pengangkatan CASN Dukung Layanan Publik