Sebuah forum high level meeting digelar di Kota Sorong, Papua Barat, pada 26-28 Februari 2020. Dalam pertemuan itu, Staf Khusus Presiden Jokowi asal Papua Billy Mambrasar memperkenalkan 24 dari 308 startup dan UKM milik milenial asli Papua kepada sekitar 100 perusahaan multinasional dari Amerika, Australia, Tiongkok, dan Eropa, antara lain Unilever, Citi Group, Mars, Cargill, Paul Polman, hingga Cherie Nursalim.
Forum ini merupakan acara kerja sama PT Papua Muda Inspiratif dengan Yayasan Inisiasi Dagang Hijau. Dalam pertemuan itu hadir pula Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Ke-24 bisnis tersebut merupakan bagian dari ekosistem startup dan UKM Milenial di Papua dan Papua Barat yang dibina PT Papua Muda Inspiratif, bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM). PT Papua Muda Inspiratif berperan memberikan pelatihan dan pendampingan, sedangkan Kemenkop dan UKM memberi permodalan melalui mekanisme hibah dan pinjaman lunak
Para pelaku startup tersebut adalah anak Papua asli, pekerja keras, teladan, milenial sejati, dan pantang menyerah. “Semua pemuda dan pemudi asal Papua harus mencontoh mereka. Sekarang sudah saatnya kita beralih dari mengejar posisi PNS atau menjadi pengusaha. Anak-anak ini merupakan pengusaha muda yang berasal dari berbagai wilayah adat di Papua, yaitu Jayapura, Raja Ampat, Wamena, hingga daerah lainnya. Usaha mereka beragam, mulai dari kuliner, kosmetik, hospitality, eco-tourism, hingga aplikasi digital,” lanjut Billy dalam sambutannya.
Pertemuan Tingkat Tinggi Investasi Hijau untuk Papua dan Papua Barat bertujuan memfasilitasi dialog multipihak, khususnya antara Pemerintah Provinsi Papua/Papua Barat dan pihak investor berkelanjutan, serta perusahaan multinasional. Diharapkan, akan ada investasi yang bertanggung jawab di kedua provinsi itu.
Selain itu, pertemuan juga bertujuan untuk memperoleh kesepakatan bersama berbagai pihak tersebut, sehingga dapat mendukung pengembangan bisnis komoditas potensial di Papua dan Papua Barat. Itu dipandang sebagai solusi inovatif mewujudkan pembangunan tanah Papua yang inklusif dan berkelanjutan.
Investasi hijau merupakan konsep investasi ramah lingkungan yang tengah dioptimalkan oleh pemerintah Indonesia. Karena ramah lingkungan, Menko Luhut menilai konsep ini sesuai diterapkan di Papua dan Papua Barat yang memiliki sumber daya alam melimpah.
Konsep investasi hijau dalam tahap awal akan menyasar hasil pertanian, perikanan Papua dan Papua Barat yang berpotensi untuk diekspor, serta ekowisata.
"Kami memiliki komoditas yang siap ditingkatkan dan dikembangkan seperti kakao, kopi arabika, dan pala. Kami juga memiliki rumput laut dan kopi robusta yang tumbuh baik di Papua, serta budaya, lingkungan, laut di Papua yang menawarkan banyak peluang untuk ekowisata," kata Menko Luhut dalam sambutan di pertemuan itu.
Lebih lanjut Menko Luhut juga menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai “ibu kota alami dunia”. “Indonesia adalah ibu kota alami dunia, negara yang terdiri dari 17.500 pulau ini merupakan rumah bagi hutan hujan terbesar ketiga di dunia. Luas kawasan hutan Indonesia tercatat sekitar 125,9 juta hektare yang merupakan 63,7% dari luas daratan Indonesia. Selain itu 15% dari semua spesies di planet ini dapat ditemukan di Indonesia dan Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati laut paling banyak di dunia," beber Menko Luhut.
Sementara itu Neil Aiwoy selaku Direktur Eksekutif PT Papua Muda Inspiratif mengatakan, pengenalan 24 produk pada acara gala dinner ini merupakan bagian dari usaha PMI untuk mengenalkan produk atau usaha yang dibangun oleh anak-anak muda Papua. Harapannya, semua pihak yang hadir dapat mengenal mereka, dan dapat menjadi mitra untuk bekerja sama.
Seperti diketahui, pada Oktober 2019 Presiden Joko Widodo meresmikan rencana pembangunan pusat pengembangan kreativitas dan pengembangan bisnis startup di Papua yang diberi nama “Papua Youth Creative Hub” di Kotaraja Jayapura Provinsi Papua. Tempat ini nantinya diharapkan mampu menjadi pusat akselerasi dan inovasi bisnis pemuda setempat.
Papua Youth Creative Hub ini dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektare yang berada di wilayah Kotaraja. Selain dibangun ruangan-ruangan belajar tentang bisnis, teknologi, dan dasar-dasar pengembangan startup, di sana juga akan dibangun asrama. Tujuannya untuk menampung pemuda-pemuda yang berasal dari luar Papua. Ke depan pusat pengembangan ini akan dikelola oleh perusahaan yang didirikan oleh 21 pemuda asal Papua, PT Papua Muda Inspiratif.
“Saya sebagai salah satu dari pemuda Papua yang selama ini bergelut dalam bidang bisnis startup merasa bahwa ini merupakan sebuah gerakan yang baik untuk mendorong lebih banyak lagi anak-anak Papua untuk dapat mengembangkan kreativitasnya melalui bisnis, atau pergerakan sosial,” ujar Direktur Utama PT Papua Muda Inspiratif Billy Mambrasar.
Billy cukup optimistis dengan hadirnya Papua Youth Creative Hub ini. Ia bisa menargetkan akan ada kurang lebih 100 pemilik startup atau pergerakan sosial yang bisa memberikan kontribusi mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua.
Papua Youth Creative Hub ini akan menjadi akselerator dan inkubator. Akselerator untuk mereka yang sudah punya social movement atau teknologi atau startup tetapi mereka ingin kemudian mengembangkan jaringan dengan para mentor. Inkubator bagi mereka anak Papua yang ingin membangun tanah air tetapi terbatas kemampuan.
Dalam sambutan saat peresmian Papua Youth Creative Hub, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya akan muncul unicorn dan decacorn baru dari wilayah Indonesia bagian timur, khususnya dari Papua. Unicorn adalah istilah untuk perusahaan rintisan bervaluasi lebih dari USD1 miliar, sedangkan decacorn untuk yang bervaluasi di atas USD10 miliar.
"Kita harapkan muncul unicorn-unicorn baru dari Indonesia bagian timur, khususnya Tanah Papua. Akan muncul decacorn-decacorn dari sini, sehingga betul-betul kemajuan anak-anak muda yang ada di Tanah Papua betul-betul terwadahi di dalam creative hub yang segera kita bangun ini," kata dia.
Pusat pengembangan ini akan dibangun di Jl Vim, di wilayah Kotaraja, Jayapura, dengan luasan tanah sebesar 1.5 hektare. Di atas lahan tersebut, akan dibangun sebuah pusat pengembangan kreativitas, bisnis, bakat dan inovasi seluas 6,000 meter persegi yang terdiri dari ruangan-ruangan untuk belajar tentang bisnis, teknologi internet, pemrograman dan dasar-dasar pengembangan startup, serta asrama untuk menampung sekitar 100 pemuda dan pemudi yang akan mengikuti program belajar bisnis selama 1-2 bulan.
Di dalam pusat pengembangan kreativitas dan bisnis startup ini akan diselenggarakan berbagai kegiatan pengembangan diri, untuk melengkapi keahlian berbisnis, termasuk di dalamnya komunikasi, kepemimpinan, dan dasar-dasar manajemen. Dengan konsep seperti itu, Billy pun tak ragu mengibaratkan kawasan ini layaknya Silicon Valley, sebuah kawasan di California, Amerika Serikat, yang menjadi kantor Google hingga Facebook.
Penulis: Eri Sutrisno
Editor: Ratna Nuraini/Elvira