Indonesia.go.id - Kuncinya, Kolaborasi dan Solidaritas

Kuncinya, Kolaborasi dan Solidaritas

  • Administrator
  • Senin, 16 Maret 2020 | 04:58 WIB
COVID-19
  Petugas keamanan memberikan informasi kepada wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dampak kasus dari penyebaran COVID-19, Pemprov DKI Jakarta menutup sejumlah destinasi wisata dan hiburan masyarakat selama 2 pekan ke depan diantaranya Monas, Wisata Kota Tua dan Ancol. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional nonalam. Kolaborasi dan solidaritas menjadi kunci keberhasilan penanganan.

Perbincangan di jagat media sosial kian hangat. Seolah, tidak ada topik lain yang menjadi pembahasan tanpa henti kecuali yang terkait Covid-19. Di Tanah Air, kemarin, Sabtu (14/3/2020), pandemi Covid-19 boleh dibilang telah memasuki babak baru.

Bukan hanya terjadi lonjakan jumlah orang terinfeksi, tapi virus mutan corona yang dinamai dengan SARS COV-2 itu juga menginfeksi seorang pejabat negara. Adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang kini tengah menjalani perawatan di ruang isolasi khusus penyakit infeksi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta.

Tes yang dilakukan terhadap Budi Karya, yang semula diduga sakit lantaran asma dan tipusnya kambuh, ternyata menunjukkan hasil positif terjangkit virus berbahaya. Kontan arus di berbagai kanal informasi kian banjir dan masif.

Sekitar dua pekan lalu, Budi Karya diketahui sempat menyambut kedatangan para anak buah kapal (ABK) Diamond Princess, kapal pesiar yang sempat dijadikan sebagai kapal karantina di Yokohama, Jepang. Penumpang kapal itu diketahui banyak yang terinfeksi virus corona.

Sepulang dari menerima kedatangan para awak kapal itu di Tanah Air, Budi Karya diketahui aktif melalukan sejumlah kegiatan. Termasuk saat menerima kedatangan pihak Kerajaan Belanda yang berkunjung ke Indonesia.

Gabungan antara informasi lonjakan penderita Covid-19, yang angkanya mencapai 96 orang dalam waktu dua pekan, dari kasus pertama ditemukan di Indonesia. Lalu peta sebaran penderita infeksi virus corona mutan yang semakin meluas, lalu pejabat negara yang terinfeksi virus, memang kian meramaikan kanal informasi yang ada.

Sebagaimana diketahui, Juru Bicara Resmi Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan bahwa angka penderita baru pada 14 Maret 2020 bertambah sebanyak 27 kasus .

Angka tersebut mengalami lonjakan terbesar kedua setelah pada Jumat, 13 Maret 2020, pemerintah mengumumkan kasus baru sebanyak 35 kasus. Sebelumnya, sejak Rabu (11/3/2020) dan Kamis (12/3/2020) total angka penderita bertengger di 34 orang. Kini, total penderita 96 orang.

Menyusul pembicaraan soal jumlah kasus Covid-19, Yurianto juga membeberkan tentang kondisi sebaran penderita. “Sebaran lokasi penderita Covid-19 melebar. Yakni, ada di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya,” katanya.

Untuk wilayah Jawa Barat, sambung Yurianto, juga masuk dalam sebaran pasien yang positif Corona. Yurianto juga membeberkan, pasien positif Corona mutan juga ditemukan di Tangerang, Jawa Tengah yaitu Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, dan Pontianak. Sedangkan, wilayah lain masih dalam tracking.

Informasi menjadi kian ramai menyusul pernyataan pemerintah pada Sabtu petang bahwa status pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai bencana nasional. “Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 50 Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, karena virus ini sudah dikategorikan sebagai penyakit global, maka statusnya adalah bencana nasional nonalam," kata Kepala BNPB Doni Monardo di Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).

 

Partisipasi Publik

Mengiringi babak baru dalam perang melawan serangan virus yang ditemukan pertama menjangkiti warga Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Tiongkok, pada akhir Desember lalu, dukungan berbagai elemen bangsa sudah barang tentu menjadi sangat menentukan hasil. Partisipasi publik dan keterbukaan informasi sangat mempengaruhi kesuksesan sebuah langkah mitigasi.

Beberapa waktu lalu, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa dalam penanganan bencana nasional, termasuk pandemi Covid-19, pemerintah juga menyadari adanya urgensi kolaborasi. “Kami mengedepankan kolaborasi karena tentu semua akan lebih baik kalau ditangani bersama,” katanya.

Lewat kerja bersama, Moeldoko mengungkapkan, respons cepat lebih dapat dilakukan. Bertolak dari kesadaran itu, sejumlah perusahaan swasta nasional, melalui media sosial milik perusahaan dan platform lainnya, ikut berperan dalam rangka memerangi persebaran wabah.

Dalam pengumuman di media sosial maupun platform lainnya, perusahaan-perusahaan itu meminta agar para karyawannya untuk mulai bekerja dari rumah (work from home). Pihak pemberi kerja itu menilai work from home merupakan cara efektif untuk mengurangi dampak persebaran Covid-19.

Pemerintah sendiri memang telah mengimbau agar semua orang meminimalisir aktivitas yang melibatkan kontak antarorang. Itu termasuk pula imbauan kepada pihak perusahaan agar memberi kelonggaran bagi para karyawannya untuk bekerja dari rumah.

Perlu lebih banyak lagi kepedulian dari perusahaan-perusahaan untuk mengajak para pekerjanya untuk work from home, karena mereka merupakan aset tak ternilai dan wajib melindungi keluarganya dari Covid-19.

Di dunia pendidikan, peran serta publik menangkal paparan Covid-19 juga mulai tampak. Setelah sebelumnya Mendikbud Nadiem Makarim menerbitkan 18 instruksi terkait antisipasi penyebaran Covid-19, kini sejumlah kampus memberlakukan perkuliahan online. Dengan cara itu, para mahasiswa tidak lagi perlu melakukan berangkat ke kampus dan berkumpul di ruang kuliah. 

Platform bimbingan belajar online, ruangguru.com pun tak ingin ketinggalan. Lewat aplikasi belajar gratis, mereka juga mengajak para siswa kelas 1 Sekolah Dasar hingga kelas 12 Sekolah Menengah Atas semua jurusan untuk mencoba sekolah online gratis.

Sekolah online gratis ini berlaku selama satu bulan penuh terhitung sejak Senin (16/3/2020) mulai pukul 08.00-12.00, waktu belajar di sekolah dalam kondisi normal. Tujuannya agar para siswa tetap bisa mengikuti seluruh pelajaran dibimbing oleh pengajar profesional.

Pengelola ruangguru.com pun menyediakan aplikasi khusus bagi para guru untuk terus meningkatkan kapasitasnya selama tidak mengajar di depan kelas.

Semangat dunia pendidikan itu nyaris sama dengan yang ditebar asosiasi profesional. Di mana, mereka mulai menyampaikan urgensi untuk melakukan isolasi mandiri, khususnya bagi mereka yang sehat, dengan tidak bepergian jauh dan tetap tinggal di rumah sambil memantau perkembangan situasi.

Peran berbagai elemen bangsa itu bak gayung bersambut dengan sejumlah pemimpin daerah. Mereka menerbitkan protokol inisiatif merujuk pedoman yang telah diberlakukan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO dalam penanganan bencana Covid-19 bagi warganya.

Pada babak inilah, kesadaran utama yang harus dibangun adalah menularkan semangat kolaborasi dan solidaritas seluruh warga bangsa. Pasalnya dengan itu, diyakini perlawanan terhadap virus mutan itu bakal dapat dilakukan oleh anak bangsa ini secara maksimal.

Penulis: Anton Setiawan
Editor : Firman Hidranto/Ratna Nuraini/Elvira