Indonesia.go.id - Memompa Solidaritas Sosial di Tengah Pandemi

Memompa Solidaritas Sosial di Tengah Pandemi

  • Administrator
  • Kamis, 30 Juli 2020 | 23:01 WIB
PERAYAAN IDULADHA
  Petugas Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan memeriksa kesehatan ternak sapi di tempat resmi penjualan hewan kurban, Desa Batoh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (24/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa

Momentum ibadah kurban tahun ini diharapkan dapat membawa maslahat secara luas dari sisi sosial bagi masyarakat yang terhimpit ekonomi karena pandemi.

Perayaan Hari Raya Kurban kali ini berlangsung di tengah-tengah wabah pandemi Covid-19. Grafik keterjangkitan wabah virus itu belum ada tanda-tanda melandai. Menurut data Kementerian Kesehatan pukul 12.00 per 30 Juli 2020, warga yang terpapar wabah di Indonesia sudah mencapai 106.336 kasus positif, 64.292 sembuh, dan 5.058 meninggal.

Sejak pertama kali, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia di awal Maret 2020, sejumlah langkah pun dilakukan, mulai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga PSBB transisi. Tujuannya adalah menghambat penyebaran wabah secara masif.

Penerapan sejumlah kebijakan itu tentu membawa konsekwensi yang luar biasa. Perekonomian nasional mengalami kemunduran, aktivitas ekonomi pun menjadi terganggu.

Dampak dari tersendatnya aktivitas ekonomi—sektor perdagangan, industri jasa, konstruksi, pengolahan, dan pertanian—praktis tersendat. Angka kemiskinan pun menjadi bertambah. Hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis medio Juli lalu, pada Maret 2020 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang dibandingkan periode September 2019. Dengan demikian, jumlah penduduk miskin RI saat ini tercatat sebanyak 26,42 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, peningkatan jumlah penduduk miskin disebabkan oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Pasalnya, aktivitas perekonomian menjadi terganggu dan memengaruhi pendapatan penduduk. " Penduduk miskin naik 1,63 juta terhadap September 2019," ujar Suhariyanto dalam paparannya, Rabu (15/7/2020).



Kurban Bentuk Solidaritas Sosial

Kondisi masyarakat miskin itu ada di depan mata kita. Ini sebuah realitas sosial yang tak dipungkiri. Dalam konteks itu, pemaknaan Hari Raya Kurban kali ini lebih mendalam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Bila dipahami Hari Raya Kurban sebagai wujud teladan Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail AS, melalui sebuah mimpi.

Ketika sang ayah meminta pendapat Ismail soal perintah Allah untuk menyembelihnya, sang anak justru meneguhkan keyakinan ayahnya. Dari konteks ini, pemaknaannya merupakan bentuk keyakinan rela berkorban, kepatuhan terhadap perintah Yang Maha Kuasa.

Dalam dimensi kehidupan kini, penyembelihan hewan kurban itu mengandung dua nilai yakni kesalehan individu dan kesalehan sosial dengan wujud solidaritas kemanusiaan yang termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban, terutama kepada masyarakat miskin.

 

 

 

Penulis: Firman Hidranto
Editor: Eri Sutrisno/Elvira Inda Sari
Redaktur Bahasa: Ratna Nuraini

Berita Populer