Indonesia.go.id - Harmoni Warna di Tepi Danau Toba

Harmoni Warna di Tepi Danau Toba

  • Administrator
  • Kamis, 19 September 2024 | 07:29 WIB
PARIWISATA
  Desa Wisata Tigarihit, sebuah desa kecil di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Letaknya sangat strategis, hanya beberapa menit dari Kota Parapat, yang menjadi pintu gerbang bagi wisatawan menuju Danau Toba. KEMENPAREKRAF
Destinasi wisata Kampung Warna-Warni Tigarihit adalah buah dari kesadaran warga akan potensi besar yang mereka miliki.

Di tepi Danau Toba yang legendaris, di antara bukit-bukit hijau dan air jernih yang memantulkan langit biru, terdapat kampung kecil yang menawarkan pengalaman wisata berbeda bagi yang berkunjung. Kampung ini bukan hanya dikenal karena keindahannya, tapi juga karena rumah-rumah penduduknya yang berwarna cerah seolah kanvas besar yang dipenuhi warna.

Inilah Kampung Warna-Warni Tigarihit, sebuah destinasi wisata yang makin menanjak popularitasnya sejak diresmikan pada 17 Agustus 2021. Dikutip dari situs resmi Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (https://www.bpodt.id/) Tigarihit pernah meraih juara 5 nominasi CHSE dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022. Kampung itu juga menjadi salah satu dari tiga desa di Sumatra Utara yang  masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Dulunya, kampung ini hanya dikenal sebagai Kampung di sebuah desa kecil di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Letaknya sangat strategis, hanya beberapa menit dari Kota Parapat, yang menjadi pintu gerbang bagi wisatawan menuju Danau Toba.

Kini setelah dicanangkan sebagai bagian dari pengembangan Destinasi Pariwisata Superprioritas Danau Toba, nama Tigarihit semakin dikenal. Tidak hanya di kalangan wisatawan lokal, juga di mancanegara. “Ini merupakan suatu prestasi dan kita sampaikan penghargaan tertinggi kepada masyarakat yang ikut mengelola desa ini,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Kampung Warna-Warni Tigarihit pada Juli 2022.

Menteri Sandiaga mengajak pihak-pihak terkait untuk bersama-sama membantu mengelola infrastruktur yang ada di desa ini. Dia berkata, “Jadi nanti bisa kita kerja sama kan dalam bentuk yang saling menguntungkan.”

Sejuta Warna, Sejuta Cerita

Kampung Warna-Warni Tigarihit adalah buah dari kesadaran warga akan potensi besar yang mereka miliki. Deretan rumah di kampung ini, yang sebelumnya tampak biasa saja, kini berubah menjadi daya tarik utama.

Berkat inisiatif warga, rumah-rumah di Tigarihit dicat dengan warna-warna mencolok: kuning terang, biru langit, merah meriah, hingga hijau segar. Setiap sudut kampung kini menawarkan pemandangan yang seolah menyatu dengan keindahan alam di sekitarnya.

Bagi wisatawan, berjalan-jalan di kampung ini seperti melangkah ke dalam sebuah galeri seni terbuka. Warna-warna cerah rumah-rumah tersebut memberikan kontras yang menawan dengan latar belakang Danau Toba yang tenang.

Tidak hanya mata yang dimanjakan, tetapi juga jiwa yang dihangatkan oleh keramahan warga setempat. Hampir semua penduduk Kampung Tigarihit bekerja di sektor pariwisata, sehingga mereka sangat terbuka dan siap menyambut tamu dari berbagai penjuru.

Martua Sinaga, salah satu warga yang tinggal di kampung Tigarihit, dengan bangga menceritakan bagaimana warga bahu-membahu untuk mempercantik rumah mereka. “Kami sadar, Tigarihit punya potensi besar. Karena itu, kami gotong-royong mengecat rumah kami agar lebih menarik bagi wisatawan,” ujarnya sambil tersenyum. Baginya, keindahan kampung bukan hanya milik penduduk, tetapi juga milik setiap orang yang berkunjung.

Dukungan Pemerintah

Tak hanya kreativitas warga, pengembangan Kampung Warna-Warni Tigarihit juga didukung oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada 2020, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan meluncurkan program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) untuk mendukung pengembangan destinasi wisata di Danau Toba, termasuk di Tigarihit.

Program ini tidak hanya mempercantik kampung, melainkan juga memberikan hunian layak bagi masyarakat setempat yang dapat dijadikan homestay. Hingga kini, sebanyak 265 unit sarhunta telah dibangun di Danau Toba, dengan 30 unit di antaranya berada di Tigarihit. Tujuannya sederhana, namun penting, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, program sarhunta bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kualitas hunian. Sarhunta juga memberdayakan masyarakat setempat dalam sektor pariwisata. "Kami berharap dengan adanya sarhunta, masyarakat bisa ikut ambil bagian dalam mengembangkan pariwisata di daerah mereka, dan mendapatkan manfaat ekonomi dari wisatawan yang datang," ujar Basuki.

Harmoni Alam dan Warna

Berkunjung ke Kampung Warna-Warni Tigarihit, bukan hanya soal deretan rumah penuh warna. Daya tarik utama destinasi wisata alam itu justru terletak pada keindahan alam sekitarnya yang begitu memukau.

Dari kampung tersebut, wisatawan dapat menikmati panorama Danau Toba yang luas, diapit oleh perbukitan hijau yang menjulang tinggi. Setiap sudut menawarkan pemandangan yang menyejukkan mata dan menenangkan hati.

Untuk menambah pengalaman wisata, warga setempat juga menyediakan homestay bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana hidup di kampung tersebut. Pengalaman bermalam di salah satu rumah warna-warni ini menjadi pilihan menarik, apalagi dengan keramahan dan kesederhanaan masyarakat Batak yang menyambut dengan tangan terbuka.

Masa Depan Tigarihit

Seiring berjalannya waktu, Tigarihit terus berkembang. Kampung yang dulunya sepi kini semakin ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat musim liburan tiba. Dikutip dari situs https://infopublik.id/, Mike Wijaya Sinaga, Ketua Kelompok Sadar Wisata (KOPDARWIS) Tigarihit, mengungkapkan bahwa program pemerintah seperti sarhunta memberikan dampak besar bagi masyarakat Tigarihit. “Dengan adanya homestay, masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari wisatawan. Ini sangat membantu meningkatkan ekonomi kampung kami,” katanya.

Selain itu, pembangunan sarhunta melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, mulai dari proses perencanaan hingga pelaksanaannya. Warga merasa memiliki, dan dengan demikian, mereka merawat bangunan serta lingkungannya dengan lebih baik. Tidak hanya sebagai homestay, hunian ini juga menjadi bagian dari daya tarik pariwisata Tigarihit yang terus berkembang.

Menghidupkan Mimpi

Bagi pelancong yang ingin menjelajahi lebih dalam, Kampung Warna-Warni Tigarihit adalah tempat di mana seni, alam, dan budaya menyatu dengan harmonis. Sebuah destinasi yang menghadirkan cerita dari setiap warna yang menghiasi dinding rumah, dan keramahan yang menghangatkan setiap hati yang berkunjung.

Di balik kesederhanaan kampung ini, terdapat kisah tentang bagaimana masyarakat bahu-membahu membangun masa depan pariwisata mereka. Sebuah masa depan yang cerah, penuh warna, dan tentunya menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi siapa pun yang datang. Tigarihit bukan sekadar destinasi, melainkan sebuah lukisan hidup yang menunggu untuk dijelajahi.

 


Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: TR/Ratna Nuraini