Indonesia.go.id - Anoa hingga Elang Biru Siap Amankan Labuan Bajo

Anoa hingga Elang Biru Siap Amankan Labuan Bajo

  • Administrator
  • Selasa, 9 Mei 2023 | 08:16 WIB
ASEAN
  Sejumlah kendaraan taktis bersiaga saat simulasi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (7/5/2023). ANTARA FOTO/ Zabur Karuru
Indonesia mengerahkan segenap alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk mengamankan pelaksanaan KTT ke 42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo.

Tiga orang berpakaian loreng kombinasi abu-abu muda dan hitam tampak sigap mengarahkan kendaraan berkelir hijau muda loreng beroda enam untuk masuk ke lambung kapal besar bercat abu-abu yang bersandar di dermaga milik Komando Lintas Laut Militer TNI Angkatan Laut di Tanjung Priok, Jakarta Utara, 28 April 2023 lalu. Pada salah satu bagian atas kendaraan setinggi 2,17 meter terdapat moncong senjata yang diselubungi terpal.

Deru mesin berjenis Renault MIDR 062045 diesel turbocharger 6 silinder menggema keras mendorong Anoa, nama kendaraan bertonase 12,5 ton itu meluncur masuk ke perut KRI Banjarmasin 592. Anoa yang difungsikan sebagai kendaraan taktis (rantis) pengangkut pasukan bukanlah satu-satunya alat berat yang hari itu meluncur masuk ke dalam perut kapal perang milik TNI AL.

Karena kapal berjenis Landing Platform Docks (LPD) atau kapal pengangkut helikopter buatan PT PAL tahun 2009 tersebut sejatinya dirancang untuk mampu memuat puluhan Anoa dan ratusan kendaraan lebih kecil di perut kapal. Hari itu, dek atas yang biasanya dihuni oleh lima unit helikopter, telah bersalin rupa. Lantaran sudah disesaki oleh Sea Rider, kapal patroli cepat bermesin ganda bertipe speedboat milik TNI AL dan mampu melaju hingga kecepatan maksimal 45 knot per jam.

Dek atas KRI Banjarmasin 592 mampu menampung sekitar 15 unit Sea Rider yang tiap unitnya berdimensi panjang 11,2 meter dan lebar 2,9 meter. Untuk mobilitas pemindahan Sea Rider ke atas dek dan sebaliknya, dibutuhkan sebuah lengan mekanis tunggal (single crane) dan telah bersiaga di tepi dermaga Kolinlamil. Hari itu, KRI Banjarmasin 592 tak hanya memuat Anoa dan Sea Rider saja. Kapal perang berdimensi panjang 125 meter dan lebar 22 meter ini juga telah disesaki oleh aneka alat berat TNI lainnya.

Komandan KRI Banjarmasin 592, Letkol Laut (P) Agung Ari Wibowo menjelaskan, kapalnya juga memuat rantis antipeluru roda empat dan mampu menahan terjangan proyektil peluru kaliber 7,62 milimeter atau berada di level BR6. Namanya Inkas buatan Kanada untuk pengangkut pasukan (armored personel carrier/APC) tipe Sentry dan dimiliki oleh Komando Operasi Khusus TNI. Rantis ini ditenagai mesin diesel V8 6.7 L dengan kapasitas bahan bakar 150 liter mampu membawa delapan prajurit.

Masih ada unit kendaraan khusus (ransus) milik Kompi Zeni Nuklir, Biologi, dan Kimia atau Kizi Nubika dari Direktorat Zeni TNI Angkatan Darat. Kemudian, unit ransus penjinak bom dari Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak Ditzi AD dan mereka telah terbiasa diterjunkan dalam perhelatan internasional yang diadakan di Indonesia serta mancanegara sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Belum lagi puluhan mobil listrik dan ratusan motor listrik dari Pusat Polisi Militer TNI sebagai patroli kawal (patwal) dan penyelamatan (matan). Seluruh alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dan personel pendukungnya ini dikerahkan untuk membantu pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 9-11 Mei 2023. Tercatat ada 142 unit alutsista diangkut dan KRI Banjarmasin 592 telah merapat di Labuan Bajo pada 1 Mei 2023 sekira pukul 17.30 WITA.

KRI Banjarmasin 592 tidak sendirian melakukan tugas tersebut karena masih ada KRI Teluk Youtefa 522 yang bertipe Landing Ship Tank (LST) atau kapal pengangkut tank dan bertugas membawa logistik serta pasukan. Kemudian ada KRI dr. Soeharso 990, kapal perang TNI AL berjenis kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dibuat oleh galangan kapal Daesun di Korea Selatan pada 2002 silam.

Satu dari tiga kapal BRS TNI AL ini panjangnya 122 meter dan lebar 22 meter dan terbilang lengkap untuk kategori sebuah rumah sakit terapung tipe C. Karena terdapat masing-masing satu ruang untuk Unit Gawat Darurat (UGD), Intensive Care Unit (ICU), tiga unit ruang bedah (dua steril dan satu nonsteril), ruang pemulihan pascaoperasi, enam poliklinik, 14 ruang penunjang klinik, dan dua ruang perawatan berkapasitas total 40 tempat tidur.

Sebanyak 75 kru kapal ditambah 65 tenaga kesehatan berdinas di KRI dr. Soeharso 990 ini dan mampu menampung sebanyak 40 pasien rawat inap termasuk merawat delegasi dan kepala pemerintahan ASEAN yang bersidang. Dalam kondisi darurat, kapal rumah sakit ini mampu menampung 400 prajurit dan 3.000 penumpang serta dapat dialihfungsikan sebagai kapal angkut dengan kapasitas 14 truk atau tank, tiga helikopter besar tipe Super Puma, dua unit kapal patroli jenis Landing Craft Unit (LCU) serta satu unit hovercraft.

 

RS Terapung

TNI AL tak hanya mengerahkan tiga unit KRI untuk membantu pengamanan di kawasan perairan, terlebih lagi pelaksanaan KTT ASEAN 2023 akan diadakan di Hotel Meruorah yang berada di kawasan Marina dan menghadap ke laut lepas. Total ada sembilan unit kapal perang disiagakan menjaga perairan Labuan Bajo selama KTT ke-42 ASEAN diadakan termasuk KRI Banjarmasin 592, KRI Teluk Youtefa 522, dan KRI dr. Soeharso 990 yang sedari awal sudah membantu kebutuhan pergeseran personel dan material pendukung TNI.

Kapal-kapal lainnya meliputi KRI Diponegoro 365, KRI Sultan Nuku 373, KRI Teripang 648, dan KRI Tongkol 813, KRI Tarakan 905, dan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo 991 yang akan difungsikan sebagai rumah sakit terapung selama digelarnya KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. KRI dr. Wahidin Sudirohusodo 991 merupakan jenis BRS terbesar dan armada paling baru yang dimiliki TNI AL sejak Desember 2021 lalu. Panjangnya mencapai 124 meter dan lebar 21,8 meter. 

Selain membantu kebutuhan pergeseran personel dan material, keberadaan kapal-kapal perang TNI dan pengerahan alutsista sesuai dengan tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang yaitu melaksanakan pengamanan VVIP terpadu. Demikian dikatakan oleh Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksamana Muda TNI Julius Widjojono dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (8/5/2023).

 

Elang Biru

Pengerahan kekuatan dalam jumlah besar tak hanya menjadi ranah matra darat dan laut saja karena matra udara yakni TNI Angkatan Udara pun turut berperan. Armada angkut berat Hercules C-130 dikerahkan untuk membawa logistik, kendaraan seperti mobil dan motor listrik untuk kebutuhan patwal dan matan serta personel TNI menuju Labuan Bajo.

Seperti dikutip dari pernyataan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat Apel Pasukan Pengamanan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Sabtu (6/5/2023), TNI juga melibatkan jajaran pesawat tempurnya. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah dalam siaran persnya, Senin (8/5/2023), jet tempur F-16 Fighting Falcon disiagakan oleh dua skadron udara buru sergap, yakni Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 14 yang keduanya bermarkas di Pangkalan Udara Iswahjudi Magetan, Jawa Timur.

Selama fase di bawah kendali operasi (BKO) Mabes TNI, armada tempur F-16 dari kedua skadron udara akan ditempatkan di Lanud El Tari Kupang. Untuk jajaran F-16 dari Skadron Udara 14 akan menjalani operasi Combat Air Patrol (CAP) di kawasan Tambolaka. Mereka bakal melaksanakan Quick Reaction Alert (QRA), yaitu kesiapsiagaan skadron tempur untuk dapat melakukan misi tempur udara (airborne) secepat mungkin apabila ada perintah melakukan scramble di Lanud El Tari Kupang.

Mereka dibantu oleh Satuan Radar 226 Buraen, Kupang yang akan mengawasi wilayah selatan dan timur Flores. Sedangkan satu gugus lain dari unsur sergap F-16 Skadron Udara 3 yang disiagakan di Lanud Iswahjudi akan melakukan ferry flight menuju Lanud El Tari Kupang mulai Selasa (9/5/2023). Mereka dikerahkan untuk membantu misi pengamanan udara di sekitar Tambolaka sebelum mendarat di Lanud El Tari Kupang.

Pesawat F-16 pernah dilibatkan untuk mengawal pesawat kepresidenan negara-negara anggota ASEAN saat KTT ASEAN diadakan di Nusa Dua, Bali, 2011 lalu. Indonesia diketahui memiliki 33 unit Elang Biru, julukan F-16 dan 16 pesawat tempur jenis Sukhoi Su-27 dan Su-30 MK serta telah melakukan pembelian terhadap 42 jet tempur buatan Prancis, Rafale.

Seluruh alutsista milik TNI berada di Labuan Bajo untuk membantu kesuksesan pertemuan para pemimpin kawasan dari kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia itu. TNI juga ingin membawa misi mengantisipasi gangguan keamanan dari laut terhadap keselamatan para peserta KTT ke-42 ASEAN 2023.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari