Indonesia.go.id - Program MBG Jangkau 38 Provinsi di Indonesia

Program MBG Jangkau 38 Provinsi di Indonesia

  • Administrator
  • Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02 WIB
PROGRAM MBG
  Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta/Foto: BPMI Setpres/Rusman

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) telah berjalan di 38 provinsi di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikannya usai melaporkan perkembangan pelaksanaan program MBG kepada Presiden Prabowo Subianto pada Senin (242/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

“Alhamdulillah sudah lengkap di 38 provinsi, karena yang Papua Tengah baru berjalan hari ini, dan hari ini sudah bertambah 117 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi,” ujar Dadan dalam keterangan persnya.

Ia menekankan bahwa capaian ini menjadi langkah signifikan dalam pemerataan akses gizi bagi masyarakat. Dadan juga menyebut bahwa pekan ini program tersebut sudah bisa melayani lebih dari dua juta penerima manfaat.

“Jadi dalam waktu satu setengah bulan, alhamdulillah sekarang sudah mencapai di 38 provinsi dan di 693 satuan pelayanan. Dan minggu ini insyaallah sudah bisa melayani lebih dari dua juta penerima manfaat,” tambah Dadan.

Sementara itu selama bulan Ramadan, program MBG tetap berjalan dengan sejumlah penyesuaian dalam mekanisme pendistribusian makanan.

Dadan menjelaskan bahwa makanan akan diberikan kepada anak-anak untuk dibawa pulang sehingga dapat dikonsumsi saat berbuka bagi yang berpuasa.

Sementara itu, untuk jenis makanan yang akan diberikan selama Ramadan disesuaikan agar lebih tahan lama seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering, dan buah. Dadan juga menyatakan bahwa pihaknya akan tetap memperhatikan komposisi gizi makanan yang mencakup protein, karbohidrat, dan serat.

“Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau atau kolak. Yang jelas sumber komposisi gizinya tetap, di mana di situ ada protein, ada karbohidrat, dan ada serat,” kata Dadan.

Dalam pengemasannya nanti, makanan yang diberikan akan dikemas dengan bahan ramah lingkungan yang harus ditukarkan oleh anak-anak setiap harinya.

Menurut Dadan, hal ini sekaligus memberikan edukasi kepada anak-anak untuk disiplin dan mengurangi adanya sampah. Seperti anak-anak diberi makanan yang dibawa dengan kantong ke rumah, kemudian besoknya kantongnya harus dibawa kembali, ditukar dengan kantongnya isi.

“Jadi ada uji coba di Sukabumi, sehingga tidak menimbulkan sampah, dan melatih juga anak-anak supaya disiplin bahwa kantong itu bisa ditukar setiap hari,” kata Dadan.

Program ini, tambahnya akan berlangsung hingga menjelang Idul Fitri dengan evaluasi rutin untuk memastikan efektivitasnya. Evaluasi akan dilakukan setelah satu minggu berjalan guna menentukan mekanisme yang tepat untuk pendistribusian makanan bagi seluruh anak Indonesia.

“Memang ada usulan kalau yang di daerah non-muslim tetap masak seperti biasa, tapi kan tetap ada yang puasa ya, jadi kita akan samakan. Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu apakah di daerah yang non-muslim sama seperti yang pada umumnya, atau diberikan treatment khusus,” kata Dadan.

 

 

Penulis: Putri Sifa
Redaktur: Untung S

 

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/905383/program-mbg-jangkau-38-provinsi-di-indonesia