Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mendorong serta kolaborasi lintas sektor dalam menghasilkan inovasi teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI), melalui percepatan adopsi dan pengembangan teknologi tersebut berdasarkan prinsip transfer teknologi dan transfer pengetahuan.
“Hal ini memungkinkan Indonesia dan negara maju lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam rantai pasokan AI global, tidak hanya sebagai pengguna atau pasar saja,” ujar Wamenkomdigi dalam keterangannya terkait acara AI Institute for Progress (AIIP) Closing and Demo Day di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta Pusat, seperti dilansir pada Rabu (26/2/2024).
Menurut Nezar, ekosistem AI yang inklusif bisa dibentuk melalui kolaborasi antar platform. Sementara, orang atau people berfokus pada pemberdayaan pengembangan kapasitas publik.
“Ini adalah bukti dari kemungkinan tak terbatas yang dihadirkan oleh AI. Saat ini kita berkumpul untuk memamerkan inovasi dan mengeksplorasi peluang baru, mari kita renungkan kekuatan transformatif kecerdasan buatan, perannya dalam mendorong kemajuan, meningkatkan industri, dan memperbaiki kehidupan,” jelasnya.
Nezar mengapresiasi AIIP yang diinisiasi oleh Alpha JWC Ventures dan Pijar Foundation untuk pengembangan penggunaan AI di Indonesia.
Sebab, selama periode Agustus 2024 hingga Februari 2025, AIIP telah bekerjasama dengan sektor privat dan publik untuk pengembangan dan adopsi AI di Indonesia.
“Selama periode tersebut, AIIP sendiri telah melahirkan lebih dari 3187 penerima manfaat. Selain itu, program ini melibatkan 32 ahli, 30 mitra publik, privat dan komunitas serta 15 peserta yang ikut Misinya adalah untuk menjembatani inovasi AI dengan masalah yang kerap terjadi di Tanah Air,” tutur dia.
Ia juga mengungkapkan kemajuan Indonesia dalam memajukan perkembangan AI dan merasa bangga karena menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelesaikan Laporan Penilaian Kesiapan AI dengan kolaborasi bersama UNESCO.
Namun, meski telah mengambil langkah signifikan dalam regulasi AI yang selaras dengan standar global, Nezar mengingatkan bahwa Indonesia masih membutuhkan investasi yang lebih besar dalam pembangunan infrastruktur hingga tata kelola.
“Ini termasuk meningkatkan keamanan siber, memperluas pusat data, dan memastikan akses komputasi yang terjangkau. Upaya ini akan sangat penting dalam membuka potensi penuh AI bagi budaya bangsa kita,” tutup Wamenkomdigi.
Sekedar informasi, pada 2030, pemanfaatan AI bisa berkontribusi terhadap PDB Global mencapai US$15 triliun dan Menurut data PWC pemanfaatan teknologi baru itu dapat menyumbang US$1 triliun untuk kawasan ASEAN dan di Indonesia diperkirakan mencapai US$366 Miliar dari total PDB nasional dalam lima tahun mendatang.
Penulis: Wahyu Sudoyo
Redaktur: Untung S
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/905839/wamenkomdigi-dorong-kolaborasi-lintas-sektor-untuk-hasilkan-inovasi-ai