Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN meminta agar petugas di tingkat lapangan dapat lebih aktif dalam menjangkau penerima manfaat program MBG.
Upaya membangun generasi yang sehat dan bebas stunting terus digencarkan pemerintah. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Wihaji, menekankan pentingnya optimalisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi kelompok rentan: ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD atau kelompok 3B.
Hal tersebut disampaikan Wihaji saat menerima kunjungan Wakil Wali Kota Metro Lampung, Bambang Imam Santoso, di Kantor Kemendukbangga-BKKBN, Jakarta, dan dikutip InfoPublik, Selasa (12/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wihaji meminta agar petugas di tingkat lapangan dapat lebih aktif dalam menjangkau penerima manfaat program MBG. “Program MBG adalah intervensi langsung terhadap kelompok yang paling membutuhkan. Ini bukan sekadar program makan, tapi bentuk kepedulian negara terhadap masa depan generasi kita,” ujar Wihaji.
Ia menambahkan, program ini sangat terkait dengan inisiatif lain yang tengah dijalankan BKKBN, seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang sudah terbukti efektif melalui kerja para Tim Pendamping Keluarga (TPK). Saat ini, ada sekitar 600 ribu kader TPK serta puluhan ribu penyuluh lapangan yang bergerak di berbagai wilayah Indonesia.
“Semua program ini adalah bentuk nyata kerja lapangan. Kita ingin hadir langsung di tengah masyarakat, bukan hanya melalui kebijakan, tapi melalui aksi nyata,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Metro, Bambang Imam Santoso, menyampaikan capaian dan komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan program-program Kemendukbangga.
Ia menyebutkan bahwa sejak 2024, program Genting telah berjalan di Kota Metro dengan melibatkan 241 anak asuh. “Kami melihat dampak nyata dari program Genting di lapangan. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi juga soal edukasi dan perubahan pola pikir keluarga,” tutur Bambang.
Selain itu, Kota Metro juga aktif dalam pengembangan layanan pengasuhan anak melalui program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). Saat ini terdapat delapan Tempat Penitipan Anak (TPA), tujuh di antaranya telah terdaftar di Dinas Pendidikan.
Tak kalah penting, Pemkot Metro juga tengah mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan anak melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Salah satu kegiatan yang sedang dirancang adalah gerakan rutin bulanan di mana para ayah mengantar anak ke sekolah dan mengambil rapor. “Ini gerakan kecil yang membawa dampak besar. Kami ingin para ayah lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka,” jelas Bambang.
Perhatian Kota Metro juga merambah ke kelompok lansia. Lewat program Lansia Berdaya (Sidaya), satu kecamatan di Metro telah mengembangkan sekolah khusus lansia sebagai ruang belajar dan interaksi sosial bagi mereka yang berusia lanjut.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan semangat yang sama di tingkat daerah, program-program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan keluarga Indonesia dari hulu ke hilir, dari balita hingga lansia.
Penulis: Juli
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/prioritas-nasional/932700/dorong-keluarga-sehat-mendukbangga-minta-petugas-lapangan-aktif-salurkan-mbg