DEEPFAKE DI RUANG DIGITAL
Wamen Kemkomdigi meminta platform digital asing yang beroperasi mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia dengan menindak tegas konten DFK secara sistematis atau otomatis jika terdeteksi.
Semua pihak diajak untuk melindungi masyarakat dan generasi muda dari disinformasi, fitnah dan kebencian (DFK) serta deepfake di ruang digital nasional seiring maraknya fenomena tersebut di konten media sosial belakangan ini.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Angga Raka Prabowo, mengatakan fenomena konten DFK serta deepfake yang semakin canggih dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ini bisa merusak sendi-sendi demokrasi jika dibiarkan terus berkembang di ruang digital.
“Nah, negara dalam hal ini hadir dengan menegakkan aturan dan mengajak sama-sama untuk kita bareng-bareng, ayo kita mau melindungi semua masyarakat, kita mau melindungi generasi muda kita (di ruang digital),” ujar Wamenkomdigi di Jakarta, pada Selasa (26/8/2025).
Menurut Angga, fenomena DFK membuat media dipenuhi oleh berbagai informasi yang tidak sesuai fakta, sehingga akan merukan semangat masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya.
Selain itu, Ia menyinggung masih maraknya konten ilegal seperti pornografi dan judi online di platform digital, terutama platform asing, walaupun Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus melakukan langkah tegas pemblokiran di ruang digital.
Untuk itu Angga meminta platform digital asing yang beroperasi mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia dengan menindak tegas konten DFK secara sistematis atau otomatis jika terdeteksi.
“Kita juga meminta platform untuk secara by system, secara otomatis menegakkan hukum yang berlaku di Indonesia. Ini tujuannya satu; menjaga ruang digital kita Agar aman buat kita semua, Kedua, ruang-ruang demokrasi ini bersih dari hal-hal dari penggiringan-penggiringan (opini) yang tidak benar,” tegasnya.
Wamenkomdigi juga berterima kasih kepada perusahaan dan awak media yang telah membantu pemerintah dan publik menjaga ruang digital dengan mengingatkan selalu untuk mengecek fakta terlebih dahulu sebelum ikut menyebarkan kabar yang ada di media sosial.
Ia mencontohkan hari ini pemerintah sedang fokus untuk memperbaiki sendi-sendi yang dirasa belum atau kurang, Presiden Prabowo Subianto fokus kepada masyarakat yang paling kecil, Presiden fokus terhadap bagaimana Anak-anak Indonesia tidak lagi kelaparan, bagaimana pendidikannya tercukupi, dan bagaimana anak-anak miskin mendapat pendidikan yang baik melalui Sekolah Rakyat.
“Nah semangat-semangat itu, optimisme seperti itu yang kita jaga. Mari bareng-bareng kita sampaikan dan itu kan fakta,” ajaknya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, mengungkapkan perkembangan konten DFK saat ini tak hanya semakin serius, tetapi juga semakin professional, sehingga bisa ini bisa saja tidak hanya membuat kegaduhan, tapi juga meresahkan, bisa memencah belah bangsa. Bahkan bisa menghambat pembangunan bangsa.
Menurut Hasan, Kantor PCO sebenarnya sudah membuat semacam konten cek fakta untuk meminimalisir dampak dari DFK tersebut, namun masih ada masyarakat dan media yang pro dan kontra.
Untuk itu, Ia mendorong media agar membuat kanal cek fakta sebagai kontra narasi konten DFK. Ia juga sangat mengapresiasi media yang telah memiliki kanal tersebut karena bisa membantu upaya pemerintah dalam menjaga ruang digital nasional.
“Jadi teman-teman (media yang sudah punya kanal cek fakta), kita apresiasi. Teman-teman media yang belum punya kanal cepat, kita dorong. Untuk juga punya kanal serupa. Karena pemerintah, nggak mau menopoli cek fakta,” tandas Hasan Nasbi.
Penulis: Wahyu Sudoyo
Redaktur: Untung S
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/935083/kemkomdigi-ajak-semua-pihak-lindungi-masyarakat-dan-generasi-muda-dari-deepfake-di-ruang-digital