Indonesia.go.id - Sosok CEO Bertangan Dingin

Sosok CEO Bertangan Dingin

  • Administrator
  • Kamis, 24 Oktober 2019 | 18:58 WIB
PROFIL MENTERI
  Wishnutama. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Wishnutama Kusubandio, adalah nama pria kelahiran Jayapura 4 Mei 1976 sekitar 43 tahun yang lalu. Dalam Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Presiden Jokowi, hari ini, dia dipercaya mengisi jabatan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Dia biasa dikenal dengan nama Wishnutama saja dengan panggilan "Tama". Ditengarai nama perusahaan yang belakangan membesarkan namanya, yakni PT Net Mediatama Indonesia, menyertakan namanya.

Tama dikenal di kalangan profesional jurnalis televisi sebagai seorang yang kreatif dan pekerja keras. Reputasi dia di kalangan jurnalis sebenarnya jauh dari hingar-bingar karena perannya seringkali lebih banyak berada di belakang layar program-program televisi yang rata-rata memperoleh sukses.

Wawancara Gus Dur

Salah satu popularitas dia yang cukup menjadi buah bibir belakangan adalah muncul foto dia saat masih relatif muda saat mewawawancarai Gus Dur di pertengahan 90-an. Peristiwa Muktamar NU yang menjadi perhatian nasional pada saat itu memaksa Wishnutama untuk turun langsung mewawancarai tokoh Nasional Gus Dur yang terbukti beberapa waktu kemudian menjadi presiden Indonesia yang ketiga.

Tama menyelesaikan kuliah komunikasi di Mount Ida College Boston, Amerika Serikat, namun lebih banyak mendapatkan ilmu pertelevisian dari Emerson College. Ia memulai karir dari bawah sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston. Kedisiplinan dan semangat "esprit de corps" diperolehnya ketika kuliah di The Military College of Vermont, Norwich University. Di Amerika Serikat inilah pertemuan Wishnutama dengan Ishadi SK, yang saat itu sudah cukup senior dalam jurnalisme televisi (TVRI), terbukti menjadi kelanjutan karir Wishnutama di jajaran eksekutif.

Tahun 1994 Tama kembali ke Indonesia dan bekerja di Indosiar sebagai Supervisor On Air Promotion. Setahun kemudian pindah ke divisi produksi sebagai Producer Director. Karirnya berkembang menjadi Executive Producer News and Production Division, dan tak berapa lama kemudian meningkat menjadi Production Manager. Program-program yang dilahirkan selama di Indosiar antara lain Pesta, Gebyar BCA, Patroli, dan Saksi.

Tahun 2001, Tama pindah ke Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi. Tiga tahun kemudian, karirnya menanjak menjadi Direktur Operasional, dan setahun berikutnya menjadi Wakil Direktur Utama. Pada saat pengambilan saham mayoritas TV7 oleh kelompok usaha Para Group pada 2006, ia ditunjuk menjadi Direktur Utama TV7 yang kemudian berubah nama menjadi Trans7. Dua tahun kemudian, Wishnutama ditunjuk menjadi Direktur Utama Trans TV.

Program-program yang diproduksi di bawah kepemimpinan Wishnutama selama di Transcorp antara lain Extravaganza, Dunia Lain, Termehek-mehek, Opera van Java, Empat Mata, dan Indonesia Mencari Bakat. Selama hampir 20 tahun berkarya, banyak penghargaan yang ia raih baik skala nasional maupun Asia, antara lain, dari Asian Television Award dan Panasonic Awards.

Menjadi Direktur NET

Wisnu adalah pribadi yang dinamis, optimistis, dan tidak mudah berpuas diri dengan pencapaiannya. Hal ini  dibuktikannya dengan mendirikan Net TV bersama Agus Lasmono, pebisnis muda yang memiliki Indika Grup. Bersama Agus Lasmono, Wisnu kemudian mengambil alih channel Spacetoon dan mengganti namanya menjadi Net TV.

Net TV yang memiliki nama lengkap Net Mediatama Indonesia bukan merupakan suatu wujud idealisme Wisnu yang ingin mendirikan stasiun TV sesuai keinginannya sendiri. Wisnu hanya ingin mewujudkan ketenangan yang diimpikan oleh para penikmat acara televisi sehingga tidak ingin menghadirkan konten televisi yang bersifat provokatif seperti program gosip atau perdebatan politik. Rasa tenang dan kenyamanan yang diperoleh penikmat televisi menjadi salah satu poin penting yang menjadi pakem dalam membuat acara-acara chanel Net TV.

Wisnu memahami bahwa pertumbuhan pasar penonton televisi yang sangat pesat menjadi salah satu peluang emas bagi pengembangan Net TV. Sehingga, meskipun bertindak sebagai CEO Net TV, Wisnu tidak segan-segan untuk turun langsung ke bidang kreatif acara. Ia tidak ingin membuat acara televisi yang asal-asalan dan bahkan mencegah anaknya sendiri untuk menonton acara televisi yang ia buat. Wisnu meyakini bahwa harus ada unsur hiburan yang dipadukan dengan edukasi untuk mencerdaskan para penikmat acara televisi.

Sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan terhadap dedikasinya di bidang media pertelevisian, Wishnutama sudah memperoleh beberapa penghargaan seperti Asian Televisi Award, Panasonic Awards dan The Best CEO in Indonesia 2010 versi majalah SWA. Ke depannya, Wishnutama berharap bisa terus mengembangkan acara-acara yang inovatif dan berkualitas agar acara televisi tidak hanya menjadi hiburan semata. Tapi, juga bisa menjadi sarana pendidikan yang baik untuk semua kalangan umur.

Di luar karirnya di dunia broadcast, Tama masih sempat menyalurkan hobinya di bidang musik dengan membentuk dan menjadi pemain Band Soulful Corps. Dalam bekerja, ia selalu memegang prinsip "Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Tapi berusaha menjadi yang sempurna, adalah suatu keharusan." Itulah salah satu motto yang menjadi motivasinya selama berkarya. (Y-1)