Indonesia.go.id - Memeluk Masa Lalu Merajut Masa Depan

Memeluk Masa Lalu Merajut Masa Depan

  • Administrator
  • Kamis, 28 November 2024 | 13:05 WIB
BUDAYA
  Benteng Pendem Ambarawa atau Benteng Fort Willem I. Kemdikbud.go.id
Kementerian PU melakukan revitalisasi Benteng Pendem Ambarawa, situs cagar budaya simbol ketangguhan bangsa. “Penataan ini bukan hanya soal memperbaiki bangunan, tetapi juga melibatkan pemulihan lansekap agar tetap indah dan memperkuat nilai estetikanya,” ungkap Wamen Diana.

Ambarawa, sebuah kota kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai surga wisata budaya dan sejarah. Selain keindahan alam yang memukau (satu di antaranya Rawapening) Ambarawa yang terletak di dataran tinggi dan berhawa sejuk, menyimpan berbagai macam destinasi wisata yang cukup populer di masyarakat, mulai dari bangunan bersejarah, wisata edukasi, hingga destinasi alam yang memukau dan sayang untuk dilewatkan. Ada pula wisata religi yang memikat hati wisatawan.

Di antara banyak peninggalan nenek moyang, Benteng Pendem Ambarawa atau Fort Willem I berdiri megah sebagai saksi bisu perjalanan panjang Nusantara.  Benteng ini bukan sekadar struktur tua; ia adalah simbol ketangguhan bangsa. 

Dibangun pada abad ke-19 oleh kolonial Belanda, Benteng Pendem memiliki peran strategis dalam sistem pertahanan Jawa. Penamaan "pendem" pada bangunan itu karena merujuk pada struktur sebagian benteng yang tampak seperti tertimbun tanah, yang memberikan kesan misterius dan megah. Saat ini, benteng ini menjadi fokus pelestarian cagar budaya yang bertujuan untuk menjaga identitas sejarah bangsa. 

Jalur Strategis Yogyakarta-Semarang 

Benteng Fort Willem I didirikan pada masa kolonial sebagai bagian dari pertahanan utama Belanda di Pulau Jawa. Bangunan ini merepresentasikan perpaduan antara fungsi militer dan gaya arsitektur Eropa abad ke-19. 

Selama masa penjajahan, benteng digunakan untuk mengendalikan jalur strategis antara Yogyakarta dan Semarang. Namun ketika gelombang perjuangan kemerdekaan merebak, benteng ini juga menjadi medan pertarungan antara pasukan kolonial dan pejuang Indonesia.  

Pada masa modern, Benteng Pendem nyaris terlupakan dan dibiarkan merana oleh waktu. Namun, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Semarang Nomor 432/0112/2021, Benteng Pendem Ambarawa ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Kabupaten dan telah memenuhi definisi bangunan cagar budaya berdasarkan PP 16/2021. Sehingga negara bertanggung jawab dalam melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan benteng ini. 

Sebagai situs cagar budaya, selain melindungi benteng dari ancaman kerusakan lebih lanjut, terbuka juga peluang untuk mengembangkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata pendidikan dan rekreasi. 

Sarana Edukasi Cagar Budaya 

Menilai penting keberadaan  Benteng Pendem Ambarawa, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti pun menyempatkan diri meninjau pekerjaan penataan Kawasan Benteng Pendem Ambarawa (Benteng Fort Willem 1) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (16/11/2024). Dalam kesempatan itu, Wamen Diana meminta kontraktor pelaksana untuk selalu memperhatikan aspek kualitas, estetika, dan lingkungan. 

Selain itu juga diperlukan upaya percepatan agar bisa selesai sesuai target pada 31 Desember 2024. Penataan kawasan Benteng Pendem dimulai pada Desember 2023 dan dikerjakan oleh PT Waskita Karya ini telah mencapai 84,4% . Biaya proyek  Rp141,2 miliar, meliputi kegiatan penyelamatan struktur asli benteng, pengembangan bangunan, dan penataan lansekap yang akan mengubah kawasan benteng menjadi destinasi ramah wisatawan.  

“Penataan ini bukan hanya soal memperbaiki bangunan, melainkan juga melibatkan pemulihan lansekap agar tetap indah dan memperkuat nilai estetikanya,” ungkap Wamen Diana. 

Dia juga menegaskan pentingnya menjaga struktur asli benteng agar tidak kehilangan keaslian sejarahnya.  Setelah rampung, Benteng Pendem akan memiliki fasilitas modern, termasuk area parkir dan jalan akses yang memadai, di atas lahan seluas 27.286,38 m2 dengan area parkir seluas 6.429,93 m2 dan area jalan akses seluas 5.873,42 m2. 

Benteng Pendem Ambarawa tidak hanya menjadi destinasi wisata, melainkan juga jendela bagi generasi muda untuk memahami dan menghormati sejarah perjuangan bangsa. Upaya pelestarian ini menegaskan bahwa menjaga warisan budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.  

Bagi wisatawan, kunjungan ke Benteng Pendem adalah pengalaman menyentuh, seolah melintasi lorong waktu ke masa-masa ketika perjuangan demi kemerdekaan Indonesia berlangsung. Di balik dinding-dinding tuanya, benteng ini menyimpan cerita-cerita tak terkatakan tentang keberanian, pengorbanan, dan semangat yang tak pernah padam.  

Dengan pelestarian yang terus berjalan, Benteng Pendem Ambarawa kini siap membuka babak baru dalam sejarahnya, menjadi simbol kebanggaan budaya Ambarawa yang terus menginspirasi.



Penulis : Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Taofiq Rauf