Indonesia.go.id - Kemenhub Tegaskan Keselamatan Sebagai Budaya Bersama dalam Pelayaran Rakyat

Kemenhub Tegaskan Keselamatan Sebagai Budaya Bersama dalam Pelayaran Rakyat

  • Administrator
  • Kamis, 9 Oktober 2025 | 16:07 WIB
KESELAMATAN PELAYARAN
  Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terus memperkuat komitmen terhadap keselamatan pelayaran. Melalui kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran yang digelar di Balai Desa Pangkil, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (7/10/2025), (Foto Humas Kemenhub)
Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan pelayaran rakyat, Ditjen hubungan Laut membagikan 230 unit life jacket dan 107 e-pass kecil kepada masyarakat dan nelayan Desa Pangkil.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terus memperkuat komitmen terhadap keselamatan pelayaran. Melalui kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran yang digelar di Balai Desa Pangkil, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (7/10/2025), Kemenhub mengajak masyarakat untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya bersama dalam aktivitas berlayar dan bertransportasi laut.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Capt. Hendri Ginting, mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud. “Keselamatan pelayaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat pengguna jasa transportasi laut. Kita ingin keselamatan menjadi budaya dalam kehidupan bertransportasi, bukan sekadar kewajiban administratif,” ujar Capt. Hendri sebagaimana siaran persnya yang diterima InfoPublik.

Sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan pelayaran rakyat, Ditjen Hubla membagikan 230 unit life jacket dan 107 e-pass kecil kepada masyarakat dan nelayan Desa Pangkil. Bantuan ini menjadi simbol nyata upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran keselamatan di laut. “Pemberian e-pass kecil dan life jacket ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan kapal-kapal kecil dan nelayan tradisional beroperasi dengan standar keselamatan yang lebih baik,” jelas Capt. Hendri.

Satu hal, Capt. Hendri mengingatkan bahwa Indonesia mulai memasuki musim hujan yang berpotensi memicu cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan koordinasi lintas sektor. “Kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya mematuhi aturan keselamatan pelayaran, terutama di wilayah kepulauan yang sering menghadapi kondisi cuaca ekstrem,” ujarnya.

Ia juga meminta agar petugas lapangan terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, operator kapal, dan aparat keamanan, agar transportasi laut berjalan selamat, aman, tertib, dan lancar.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan pelayaran. “Kami berharap seluruh elemen masyarakat bahu-membahu menjaga keselamatan di laut. Karena laut yang aman adalah fondasi bagi kesejahteraan bersama,” tutup Capt. Hendri Ginting.

Bupati Bintan Roby Kurniawan, yang hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi langkah Kemenhub. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif Kementerian Perhubungan yang telah peduli terhadap keselamatan para nelayan dan operator kapal di Bintan. Program ini sangat membantu masyarakat pesisir dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di laut,” ujar Roby.

Kepala Desa Pangkil dan perwakilan Asosiasi Nelayan Bintan turut menyampaikan terima kasih atas kegiatan dan bantuan yang diberikan. “Kami merasa sangat terbantu atas sosialisasi dan bantuan ini. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut agar para nelayan semakin memahami pentingnya keselamatan pelayaran,” ungkap perwakilan nelayan.

Kerja Sama Indonesia dan Australia

Selain sambutan dan penyerahan bantuan, kegiatan juga diisi paparan dari Dr. Sugiarta Wirasantosa, Project Director Domestic Ferry Safety Assistance Project (DFSAP) – kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Australian Maritime Safety Authority (AMSA). “Setiap operator kapal wajib menggunakan peralatan keselamatan yang memadai, membatasi muatan sesuai kapasitas, serta melaksanakan pelatihan keselamatan secara rutin. Keselamatan maritim adalah upaya berkelanjutan,” jelas Dr. Sugiarta.

Turut hadir perwakilan dari KSOP Khusus Batam, Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, KSOP Kelas II Tanjung Pinang, KSOP Kelas III Kijang, UPP Kelas II Tarempa, UPP Kelas III Dabo Singkep, dan UPP Kelas III Senayang.

Selain itu, hadir pula Dinas Perhubungan dan Dinas Perikanan Kabupaten Bintan, unsur TNI/Polri, serta perwakilan asosiasi pelayaran rakyat.

Melalui sosialisasi keselamatan pelayaran di Pulau Pangkil ini, Kemenhub menegaskan komitmennya untuk menghadirkan transportasi laut yang selamat, aman, tertib, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat budaya keselamatan di kalangan masyarakat maritim.

 

Penulis: Wandi
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/941215/kemenhub-tegaskan-keselamatan-sebagai-budaya-bersama-dalam-pelayaran-rakyat