Indonesia.go.id - Sumber Energi Ramah Lingkungan untuk Masyarakat Sumba

Sumber Energi Ramah Lingkungan untuk Masyarakat Sumba

  • Administrator
  • Minggu, 11 September 2022 | 08:25 WIB
G20
  Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat Off-Grid Terintegrasi kapasitas 95 kWp dengan baterai, yang terletak di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Direktorat EBTKE esdm
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Inggris membangun PLTS untuk masyarakat Sumba Tengah, demi mewujudkan transisi energi baru terbarukan.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat 95 kWp di Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga, Kecamatan Katiku Kana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, diresmikan pada Jumat, 26 Agustus 2022. Pembangunan PLTS ini merupakan wujud komitmen Pemerintah dalam menyediakan energi bersih yang rendah karbon dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

PLTS itu merupakan proyek percontohan pertama program Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI) yang didukung kerja sama Pemerintah Indonesia dan Inggris. Program berbiaya 240 miliar itu menerangi 243 rumah dan 13 fasilitas sosial.

"PLTS selain berfungsi sebagai sumber penerangan juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi rumah tangga yang inklusif dan pengentasan kemiskinan melalui pengembangan sektor energi baru terbarukan yang bergerak di berbagai bidang yang dikelola oleh BUMDes Hali Dewa. Tujuannya, meningkatkan ekonomi produktif dan membuka lapangan kerja masyarakat sekitar," kata Wakil Bupati Sumba Tengah Daniel Landa.

Daniel meminta, agar masyarakat Sumba Tengah, khususnya warga Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga, menjaga fasilitas PLTS yang ada. Sehingga, sambung dia, pemanfaatannya sebagai pendorong roda perekonomian dapat berlangsung lama.

Sebanyak 243 rumah tangga, 50 usaha mikro dan kecil, serta 12 fasilitas umum akan mendapatkan akses listrik yang bersih, dapat diandalkan, dan terjangkau. PLTS juga akan membantu meningkatkan ekonomi lokal dengan memberdayakan usaha lokal dan meningkatkan hasil pertanian.

Akses terhadap energi bersih juga akan membawa manfaat. Seperti, memungkinkan tempat usaha dan fasilitas kesehatan beroperasi lebih lama, menyediakan wadah pendingin untuk obat-obatan, dan bisa membuat anak-anak belajar lebih baik di malam hari.

"Kita semua patut bangga dan senang, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris bersama-sama memiliki komitmen kemitraan dan dukungan yang kuat dalam upaya pengembangan energi rendah karbon dan transisi energi. Salah satunya, melalui program Mentari. Ini merupakan wujud komitmen dalam merealisasikan nota kesepahaman dan implemented agreement yang telah ditandatangani bersama pada 2019 dan 2020," kata Staf Ahli Lingkungan dan Perencanaan Tata Ruang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wafid AN, saat peresmian PLTS.

Lebih jauh dia mengatakan bahwa manusia tidak bisa seterusnya bergantung kepada sumber energi fosil. Tapi, sambung dia, harus cepat beralih ke sumber energi baru, rendah karbon, dan ramah lingkungan.

“Kita sangat bersyukur, Pulau Sumba diberkati kekayaan sinar surya terbaik sepanjang tahun. Sumba memiliki potensi 20.000 MW, sangat besar untuk kita wujudkan menjadi lumbung energi surya," lanjut Wafid.

Bukan hanya memberi penerangan, listrik juga memberi kehidupan dan peradaban. Pemerintah pusat dan daerah akan terus hadir di tengah masyarakat untuk menyediakan energi, meningkatkan rasio elektrifikasi, dan membangun sumber pembangkit mandiri.

Kerja sama antarpemerintah itu bertujuan untuk mewujudkan manfaat dan memenuhi Kesepakatan Paris agar kenaikan suhu bisa terjaga, tidak lebih dari 1.5 derajat Celcius. Pemerintah Inggris pun merasa bangga dengan program Mentari yang dapat membantu tercapainya hal yang diinginkan kedua pihak.

 

Bagian Perubahan Global

Masyarakat di Desa Mata Redi dan Mata Woga juga dapat berbangga hati karena menjadi bagian dari perubahan global menuju energi bersih dengan semua manfaatnya. Demikian juga, dengan Pemerintah Inggris.

"Saya senang melihat kemajuan di lapangan yang menunjukkan kerja sama hebat antara Indonesia dan Inggris. Bekerja bersama untuk mencapai target transisi energi Indonesia," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins

Pemerintah Inggris, lanjutnya, berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada Indonesia untuk mewujudkan transisi berkeadilan, sejalan dengan semangat Presidensi G20 Energy Transition Working Group (ETWG). "Saya berharap proyek ini dapat dicontoh di daerah lainnya di Indonesia dan dunia, seiring dengan langkah kita bersama untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," ujar Owen.

PLTS off-grid terpusat dengan kapasitas 95 Kilo Watt Peak (kWp) di Desa Mata Redi yaitu, 60 Kilo Watt Peak (kWp), berlokasi di Dusun 1 Desa Mata Redi, dan 35 Kilo Watt Peak (kWp) berlokasi di Dusun 4 Desa Mata Redi yang juga dapat melayani Desa Mata Woga.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari