Kementerian Komunikasi dan Informatika fokus menjaga stabilitas kecepatan unduh serta kualitas layanan jaringan telekomunikasi optimal saat KTT G20 berlangsung.
Sedikitnya 600 orang delegasi dari puluhan negara dan organiasi internasional akan hadir dalam acara puncak Presidensi G20 Indonesia 2022, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang. Para pemimpin negara, kepala pemerintahan, menteri hingga pimpinan lembaga multilateral bakal menghadiri perhelatan akbar tersebut.
Untuk itu, pemerintah terus menyiapkan infrastruktur pendukung dan layanan prima selama perhelatan KTT G20 berlangsung. Salah satu elemen vital dari kegiatan G20 adalah layanan telekomunikasi. Mengingat mata dunia akan tertuju ke Indonesia ketika KTT G20.
Menyikapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan, telah meningkatkan kualitas dan penyiapan jaringan layanan telekomunikasi untuk perhelatan puncak Presidensi G20 Indonesia 2022 itu. Dukungan layanan telekomunikasi tersebut dipastikan sejak dari bandara, seluruh wilayah publik di Pulau Bali, hotel tempat delegasi menginap serta di venue KTT G20.
“Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan KTT G20 di Bali, Kementerian Kominfo mendukung infrastruktur telekomunikasi melalui peningkatan kecepatan internet seluler 4G, fasilitasi perluasan jaringan 5G, penataan kabel udara, serta penyiapan jaringan backup,” jelas Menkominfo, dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20, di Hotel Apurva Kempinski, Badung, Bali, Selasa (4/10/2022).
Dipaparkan, saat ini pihak provider seluler nasional, Telkomsel telah menyiapkan kecepatan unduh 4G Telkomsel di beberapa wilayah di Bali yang bisa mencapai 100 Mbps atau sekitar empat kali lipat lebih cepat dari kecepatan unduh rata-rata nasional. Sedangkan untuk kecepatan unduh 5G Telkomsel, dapat mencapai 180-200 Mbps pada spektrum eksisting dan 500 Mbps untuk spektrum uji coba milimeter-wave 26 GHz.
Bahkan, untuk memperkuat jaringan 5G selama KTT G20, Telkom Group saat ini telah menyediakan 24 base transceiver station (BTS) 5G untuk memberi pengalaman (experience) 5G di kawasan Nusa Dua seperti Apurva Kempinski, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terus berkoordinasi dengan para operator seluler untuk mempertahankan stabilitas kecepatan unduh serta menjaga kualitas layanan agar tetap optimal saat KTT G20 berlangsung,” jelas Menteri Johnny.
Menurut Menteri Johnny, bersama mitra penyelenggara telekomunikasi, Kementerian Kominfo telah menyiapkan jaringan cadangan (backup network) untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan konektivitas jaringan telekomunikasi selama penyelenggaraan KTT G20.
Para mitra itu termasuk Telkom Group menyiapkan jaringan backup fiber optik melalui lima Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang terhubung dengan Bali, yaitu SKKL Bali-Surabaya dan Bali-Manado, SKKL Jember-Denpasar, SKKL IRU Muncar-Negara, SKKL Bali-Lombok, dan SKKL Denpasar-Mataram.
Untuk kelancaran sinyal internet, di kawasan penyelenggaraan KTT G20 juga telah disiapkan tiga lapisan redundansi jaringan internet (triple homing) di Apurva Kempinski dan dua lapisan redundansi (double homing) di BNDCC 1, BNDCC2, BICC (Bali International Convention Center), dan Hotel Hilton.
Kesiapan Telkom
Pihak Telkom Indonesia sendiri menyatakan secara umum, 99,1 persen kesiapan infrastruktur dan layanan telekomunikasi telah selesai dikerjakan untuk mendukung KTT G20 nanti.
“Ada beberapa bagian yang masih akan dituntaskan maksimal di minggu kedua Oktober 2022. Di antaranya pemasangan akses poin di beberapa lokasi dan beberapa hal lain. Tapi ini sifatnya hanya merampungkan saja,” ujar Direktur Network dan IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko, saat jumpa pers secara virtual “G20Update” bertema “Kesiapan Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi KTT G20” yang digelar Tim Komunikasi dan Media G20 bersama Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Selasa (4/10/2022).
Herlan menjelaskan, pihaknya telah menggelar penguatan infrastuktur telekomunikasi secara masif sejak Juni 2022 di 19 kota lokasi event G20, terutama di Bali. Penguatan tersebut di antaranya layanan broadband, astinet, 5G, dan jaringan wi-fi di lokasi KTT, khususnya Hotel Apurva Kempinski, kawasan hutan mangrove taman hutan raya (tahura), monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK), utilitas di bandara, serta delapan hotel yang digunakan pertemuan maupun tempat menginap delegasi.
Di samping jaringan, PT Telkom juga menyiapkan akses internet menuju ke lokasi kegiatan KTT G20 dengan resiliensi yang tinggi dari serangan siber. Caranya dengan meng-install next generation Firewall, termasuk aktivasi proteksi serangan DDOS guna mengantisipasi serangan para peretas selama acara puncak pertemuan berlangsung.
Kesiagaan juga dilakukan PT Telkom dengan menyiapkan posko yang siaga penuh 24 jam dalam tujuh hari di lokasi KTT G20 dengan 340 orang, terdiri dari teknisi maupun expert. "Selain di lokasi, kita punya posko di Surabaya dan kita kawal melalui posko nasional yang ada di Jakarta yang kita sebut sebagai Telkom Integrated Operational Center," tutur Herlan.
Adapun, untuk kesiapan jaringan mobile, PT Telkom tetap konsen terhadap ketersediaan dan kualitas layanan, khususnya kualitas suara dan layanan broadband, termasuk layanan digital dan layanan roaming bagi para tamu yang datang dari berbagai negara. Dalam hal ini, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah menyiapkan jaringan 4G dan 5G di venue 19 kota, termasuk 24 BTS 5G di Bali.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari