Penjelasan Prapanca mulai dari halaman-halaman yang ada di dalam keraton, nama-nama tempat penting, jalan-jalan penghubung, makam-makam pembesar dan pemuka agama, barak dan alun-alun, hingga gerbang-gerbang utama dan kandang gajah cocok dengan penelusuran Vistarini (1930), peta Maclaine Pont (1926), dan denah Stutterheim (1948). Namun itu hanya mengungkap sekitar 40% dari keseluruhan wilayah Keraton Majapahit.