Indonesia.go.id - Geosite Gunung Sewu Unesco Global Geopark

Geosite Gunung Sewu Unesco Global Geopark

  • Administrator
  • Kamis, 26 Desember 2024 | 13:35 WIB
Desa Wisata Nglanggeran
  Matahari terbenam di tepi pantai yang berada di kawasan Gunung Sewu Global Park. IST
Desa Nglanggeran menyuguhkan panorama yang memukau, terutama saat matahari terbit dan terbenam.

Indonesia dikenal memiliki potensi pariwisata desa sebagai destinasi wisata yang unik dan mengesankan. Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan salah satunya.

Keunikan desa itu sebagai sebuah destinasi wisata adalah keberadaan gunung api purba Nglanggeran, salah satu geosite di kawasan Gunung Sewu, kawasan Unesco Global Geopark sejak 2015. Enam tahun kemudian, tepatnya 2021, United Nations World Tourism Organization (UNWTO) memberikan gelar bagi desa itu sebagai best tourism village berdasarkan keindahan alam, kearifan lokal, serta pengelolaan yang inovatif dan berkelanjutan.

Penghargaan itu membuktikan bahwa pariwisata berbasis masyarakat dapat menjadi kekuatan utama dalam memajukan perekonomian desa dan melestarikan lingkungan.

Gunung purba di Desa Nglanggeran berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, dengan luas kawasan mencapai 48 hektare. Gunung tersebut menyuguhkan panorama yang memukau, terutama saat matahari terbit dan terbenam. Keindahan alam yang eksotis ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Bukan hanya keindahan alam Desa Nglanggeran yang tampil memikat. Wisatawan yang datang ke desa itu juga dapat menikmati paket wisata edukasi yang dikembangkan sejak 2007. Di sana, wisatawan dapat belajar tentang tradisi lokal, pertanian berkelanjutan, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat desa yang ramah dan penuh inovasi.

Dengan terobosan wisata serupa itu, Nglanggeran berhasil menggabungkan pariwisata dengan kegiatan edukatif yang memberi pengalaman berharga bagi para pengunjung.

Penghargaan Bergengsi

Pada 2 Desember 2021, dalam acara “Thematic Session" yang berlangsung di Sidang Umum UNWTO ke-24 di Madrid, Spanyol, Desa Wisata Nglanggeran berhasil menyisihkan 44 desa dari 32 negara dengan meraih Best Tourism Village 2021.

Ketika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif masih dijabat oleh  Sandiaga Salahuddin Uno, dia mengungkapkan apresiasinya yang  mendalam atas pencapaian ini. "Desa Wisata Nglanggeran adalah destinasi kelas dunia. Penghargaan ini mencerminkan harmoni antara masyarakat, pengelola, dan pemerintah daerah dalam mendorong pariwisata sebagai penggerak pembangunan desa," ujar Sandiaga.

Prestasi tersebut juga menambah panjang daftar penghargaan yang telah diterima Desa Nglanggeran. Sebelumnya, desa ini dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik ASEAN tahun 2017. Dengan berbagai penghargaan tersebut, Desa Nglanggeran membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu destinasi wisata berkelanjutan terbaik di dunia.

 Desa Berkelanjutan 

Keberhasilan Desa Wisata Nglanggeran sendiri tidak lepas dari tata kelola yang berfokus pada keberlanjutan. Data Kementerian Pariwisata menyebutkan ada sembilan kriteria yang menjadi penilaian dalam penghargaan UNWTO Best Tourism Village. Kesembilan kriteria itu, antara lain, sumber daya alam dan budaya, promosi dan konservasi sumber daya budaya, keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan, potensi dan pengembangan pariwisata, infrastruktur, konektivitas, serta kesehatan dan keselamatan.

Dari sejumlah kriteria itu, Desa Wisata Nglanggeran berhasil memenuhi kriteria ini berkat peran aktif masyarakat dalam pengelolaan desa, inovasi paket wisata edukasi, serta upaya konservasi lingkungan dan budaya. Dengan pendekatan berkelanjutan, manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pariwisata juga terdistribusi merata kepada masyarakat desa.

Terlepas dari semua itu, penghargaan dari UNWTO menjadi angin segar di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Harapannya, desa wisata seperti Nglanggeran dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Indonesia.

Pariwisata berbasis masyarakat terbukti mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi kesenjangan ekonomi di pedesaan. Dengan berbagai penghargaan dan pengakuan internasional, Desa Wisata Nglanggeran kini menjadi inspirasi bagi pengembangan desa wisata di seluruh Indonesia.

Ke depan, pengelola desa diharapkan terus berinovasi dan menjaga keberlanjutan lingkungan agar desa ini tetap menjadi destinasi unggulan yang mendunia. Melalui keindahan alamnya, kearifan lokal, dan pengelolaan berkelanjutan, Desa Nglanggeran telah menunjukkan bahwa pariwisata berbasis desa bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang pelestarian budaya, lingkungan, dan kesejahteraan bersama.

Prestasi ini membuktikan bahwa desa kecil di Yogyakarta bisa bersaing dan diakui di panggung internasional, memberikan harapan besar bagi masa depan pariwisata Indonesia.

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini

Berita Populer