Indonesia.go.id - Kemkomdigi Dorong Mahasiswa Ambon Jadi Agen Komunikasi Publik Cerdas di Era Digital

Kemkomdigi Dorong Mahasiswa Ambon Jadi Agen Komunikasi Publik Cerdas di Era Digital

  • Administrator
  • Kamis, 9 Oktober 2025 | 16:46 WIB
AGEN KOMUNIKASI PUBLIK
  Direktur Informasi Publik, Ditjen Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital, Nursodik Gunarjo saat memberikan paparan dalam kegiatan Indonesia GOID Goes to Campus bertema “Suara Muda, Ruang Cerdas, untuk Indonesia Kuat” di Ambon, Maluku, Rabu (8/10/2025). (Foto: Wandi/InfoPublik)
Kegiatan IGID Goes to Campus di Ambon menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat ekosistem komunikasi publik berbasis kampus, dengan melibatkan ratusan mahasiswa, dosen, dan komunitas media digital dari berbagai universitas di Maluku.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membangun ekosistem komunikasi publik yang sehat dan berintegritas di era digital. Melalui kegiatan Indonesia GOID Goes to Campus bertema “Suara Muda, Ruang Cerdas, untuk Indonesia Kuat” di Ambon, Maluku, Rabu (8/10/2025), pemerintah mengajak mahasiswa untuk menjadi produsen informasi publik yang kredibel dan inspiratif.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) ini menjadi bagian dari program nasional Transformasi Komunikasi Publik Digital, yang menekankan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam memperkuat ruang informasi nasional.

Direktur Informasi Publik, Nursodik Gunarjo, dalam paparannya menegaskan bahwa transformasi digital tidak lagi sebatas pada penggunaan teknologi, melainkan perubahan paradigma pemerintah dalam berinteraksi dengan masyarakat. “Transformasi digital bukan soal alat atau jaringan semata, tetapi tentang bagaimana pemerintah membuka ruang komunikasi yang lebih setara, partisipatif, dan transparan,” ujar Nursodik.

Ia menjelaskan bahwa portal indonesia.go.id kini berfungsi sebagai gerbang utama informasi resmi pemerintah Indonesia. Situs tersebut menyajikan berita pembangunan, kebijakan publik, dan berbagai layanan masyarakat dalam format dwibahasa (Indonesia–Inggris), yang menjadikannya jendela Indonesia bagi dunia internasional. “Fitur dual language ini memungkinkan portal indonesia.go.id diakses oleh investor, jurnalis asing, dan diaspora Indonesia di seluruh dunia. Kami ingin menjadikan komunikasi publik pemerintah berstandar global, namun tetap mudah dipahami masyarakat dalam negeri,” tegasnya.

Portal tersebut, kata Nursodik, kini telah diakses rata-rata lebih dari 3 juta pengguna per bulan, dengan konten berita pembangunan, kebijakan nasional, dan narasi positif tentang Indonesia yang diverifikasi langsung oleh kementerian dan lembaga negara.

Dalam konteks komunikasi publik modern, Kemkomdigi menilai bahwa mahasiswa dan komunitas digital memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas ruang informasi nasional. “Dulu masyarakat hanya menjadi penerima informasi. Sekarang, setiap individu bisa menjadi produsen konten publik. Tantangannya adalah bagaimana kita memastikan konten yang diproduksi itu edukatif, faktual, dan membangun,” ujar Nursodik.

Ia menekankan bahwa literasi digital tidak cukup hanya diukur dari kemampuan menggunakan perangkat digital, tetapi dari kemampuan berpikir kritis dan etika komunikasi di ruang digital.

Kegiatan IGID Goes to Campus di Ambon menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat ekosistem komunikasi publik berbasis kampus, dengan melibatkan ratusan mahasiswa, dosen, dan komunitas media digital dari berbagai universitas di Maluku.

Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi menilai, model komunikasi pemerintah kini tengah bergeser dari pola satu arah menuju model partisipatif dan kolaboratif. “Melalui platform seperti indonesia.go.id, komunikasi publik kini menjadi arena interaksi terbuka antara pemerintah dan masyarakat. Informasi kebijakan bisa diverifikasi langsung oleh publik, dan aspirasi masyarakat dapat diterima secara real-time,” kata Nursodik.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi nasional untuk menekan disinformasi dan ujaran kebencian, yang hingga kini masih menjadi tantangan serius dalam ruang digital Indonesia.

Ambon dipilih sebagai salah satu lokasi utama program IGID Goes to Campus karena memiliki potensi besar dalam pengembangan literasi digital di kawasan timur Indonesia.

Kemkomdigi mencatat bahwa pengguna internet di Maluku meningkat 11,7 persen pada 2025, dengan dominasi pengguna berusia 18–25 tahun. Namun, tingkat literasi digital dasar seperti verifikasi informasi dan keamanan data pribadi masih berada di bawah rata-rata nasional. “Kami ingin membangun pusat-pusat komunikasi publik berbasis kampus di luar Jawa, agar pemerataan literasi digital bisa berjalan. Mahasiswa Ambon memiliki potensi besar menjadi pionir perubahan ini,” tambah Nursodik Gunarjo.

Program ini juga akan berlanjut di sejumlah kampus lain di wilayah timur, termasuk di Ternate, Kupang, dan Jayapura, dengan fokus pada pelatihan produksi konten publik dan jurnalisme digital berbasis etika.

Dalam acara tersebut, perwakilan kampus dan komunitas digital Maluku juga menyatakan dukungan terhadap upaya Kemkomdigi membangun komunikasi publik yang inklusif. Kolaborasi ini akan dilanjutkan melalui pembentukan Forum Komunikasi Publik Mahasiswa Maluku (FKPMM) yang akan berperan sebagai mitra edukasi literasi digital di daerah.

Transformasi digital tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan beretika dalam berkomunikasi. Melalui inisiatif IGID Goes to Campus, Kemkomdigi berharap ruang digital Indonesia diisi oleh narasi positif, kolaboratif, dan berakar pada semangat kebangsaan.

 

Penulis: Wandi
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/941323/kemkomdigi-dorong-mahasiswa-ambon-jadi-agen-komunikasi-publik-cerdas-di-era-digital