Perang lempar air yang dilakukan penduduk pesisir sebelah utara Pulau Tebing Tinggi, Riau, selalu ditunggu wisatawan asal Tiongkok, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong.
Kelenteng See Hien Kiong menjadi saksi bisu perkembangan dan akulturasi etnis Tionghoa di ibu kota Sumatra Barat sejak berabad silam.
Masyarakat Kota Seribu Kelenteng mampu menampilkan atraksi kesenian unik dan kesohor di dunia.
Pemerintah Kota Surakarta menjadikan pawai budaya Tionghoa dan Jawa sebagai agenda wisata tahunan untuk menjaring ribuan wisdom dan wisman.
Kelenteng Kong Fuk Miau dan Masjid Jami menjadi ikon simbol kerukunan paling nyata di Provinsi Bangka Belitung. Letak keduanya hanya dipisahkan oleh sebuah jalan kecil.
Hadirnya balap jet air tercepat di dunia diharap bisa meningkatkan minat kunjungan wisata turis domestik dan mancanegara ke danau vulkanik terbesar dunia.
Akulturasi masyarakat Tionghoa dan Minangkabau menghasilkan budaya baru dan menambah khasanah kekayaan tradisi di Ranah Minang.
Maung memiliki kemampuan melaju dengan kecepatan aman 120 km/jam, memiliki transmisi manual 6 speed, mesin diesel, dan dapat menjangkau jarak tempuh hingga 800 km.
Pemerintah pusat meresmikan masjid dan dua unit jembatan di kabupaten bermoto Tau Jo Nan Ampek di Sumatra Barat, yang berbatasan dengan Jambi dan Riau.
Teknologi modifikasi cuaca bukan barang baru bagi Indonesia. Sejak 1977, proyek hujan buatan itu sudah dimulai.