Program pembangunan 3 juta rumah yang diluncurkan pemerintah bukan sekadar angka, melainkan harapan nyata bagi jutaan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki hunian layak dan terjangkau.

Di sela acara akad massal 26 ribu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekaligus serah terima kunci rumah di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025), sejumlah penerima manfaat membagikan kisahnya.

Teguh (22), seorang satpam di kawasan BSD, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Selama ini, ia masih tinggal bersama orang tua. “Prosesnya gampang, cepat, cuma lima hari langsung disetujui. Harapannya, rumah ini bisa jadi persiapan masa depan saya,” ujarnya.

Kisah serupa datang dari Desi Purwanti (28), penjuak angkringan di Jakarta. Ia menuturkan betapa sulitnya mengakses rumah sebelumnya karena uang muka yang tinggi. “Alhamdulillah sangat senang, dengan program ini DP-nya rendah, prosesnya cepat, dan akhirnya bisa punya rumah sendiri,” ungkapnya penuh haru.

Sementara itu, Heritus Madritan (41), penambal ban yang sudah 11 tahun tinggal di kontrakan di Jakarta seharga Rp700 ribu per bulan, akhirnya bisa bernapas lega. “Selama ini hanya bisa ngontrak, sekarang lewat program ini saya bisa punya rumah tetap. Sangat bermanfaat,” tuturnya.

Pemerintah menargetkan program 3 juta rumah sebagai solusi mengurangi backlog perumahan yang mencapai 9,9 juta unit. Melalui skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) dengan DP ringan dan bunga terjangkau, program ini diharapkan dapat mempercepat akses MBR terhadap hunian yang layak.

Bagi masyarakat, program ini tidak hanya memberi kepastian tempat tinggal, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Rumah menjadi simbol kemandirian sekaligus modal sosial untuk menata masa depan keluarga.

Penulis: Pasha Yudha Ernowo
Redaktur: Untung S

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/prioritas-nasional/939992/rumah-subsidi-jadi-harapan-mbr-dari-satpam-hingga-pedagang-angkringan