Indonesia.go.id - Menteri Maruarar: Kuota Rumah Subsidi Naik Drastis, Negara Hadir untuk Rakyat

Menteri Maruarar: Kuota Rumah Subsidi Naik Drastis, Negara Hadir untuk Rakyat

  • Administrator
  • Selasa, 30 September 2025 | 13:00 WIB
KUOTA RUMAH SUBSIDI
  Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam acaraakad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). (Foto: Amiri Yandi Infopublik.id)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menegaskan bahwa kenaikan kuota KPR subsidi dari rata-rata 200–220 ribu unit per tahun menjadi 350 ribu unit pada 2025 merupakan keputusan bersejarah Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo Subianto menghadiri akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025). Acara yang diikuti lebih dari 26 ribu penerima manfaat ini menjadi tonggak penting dalam program nasional penyediaan tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, menegaskan bahwa kenaikan kuota KPR subsidi dari rata-rata 200–220 ribu unit per tahun menjadi 350 ribu unit pada 2025 merupakan keputusan bersejarah Presiden Prabowo Subianto. “Belum genap satu tahun memimpin, Presiden sudah menaikkan kuota menjadi 350 ribu unit. Ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah program FLPP,” tegas Maruarar.

Menurut Maruarar, program rumah subsidi tidak hanya memberi tempat tinggal layak, tetapi juga menggerakkan perekonomian rakyat. Setiap pembangunan satu rumah melibatkan setidaknya lima tenaga kerja langsung, belum termasuk ekosistem pendukung seperti toko bangunan, warung makan, hingga distribusi bahan pokok. “Artinya, 350 ribu rumah akan membuka lebih dari 1,6 juta lapangan kerja dan menghidupkan rantai ekonomi rakyat,” ujarnya.

Selain angka capaian, Menteri Maruarar juga menampilkan kisah inspiratif pengembang muda. Angga, seorang mantan office boy yang kini menjadi pemilik perusahaan properti, berhasil membangun ribuan rumah subsidi dan dinobatkan sebagai mitra terbaik bank penyalur. “Kebijakan rumah subsidi melahirkan banyak pengusaha lokal yang tumbuh dari bawah. Ini bukti nyata distribusi ekonomi berjalan,” jelasnya.

Acara di Bogor dipilih bukan tanpa alasan. Kabupaten Bogor masih mencatat lebih dari 200 ribu warga dalam kategori kemiskinan ekstrem. “Pembangunan rumah subsidi di wilayah ini adalah bagian dari solusi konkret negara untuk mengurangi kemiskinan dan memberikan masa depan lebih baik,” kata Maruarar.

Hingga September 2025, BP Tapera mencatat penyaluran pembiayaan rumah subsidi mencapai 183 ribu unit atau 52,3 persen dari target 350 ribu unit tahun ini, dengan total pembiayaan Rp22,72 triliun. Penyaluran dilakukan melalui 38 bank bekerja sama dengan lebih dari 7 ribu pengembang di seluruh Indonesia.

Pemerintah juga menyiapkan skema inovatif seperti program sewa-beli (rent-to-own), rusun subsidi di perkotaan, dan paket khusus generasi muda. Maruarar menekankan, rumah subsidi adalah wujud nyata kehadiran negara. Tidak hanya memberi hunian layak, tetapi juga kepastian masa depan lebih sejahtera bagi rakyat.

 

Penulis: Pasha Yudha Ernowo
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/prioritas-nasional/939930/menteri-maruarar-kuota-rumah-subsidi-naik-drastis-negara-hadir-untuk-rakyat