Kehadirannya menjadi momen bersejarah, menjadikan Prabowo sebagai presiden pertama dalam 60 tahun terakhir yang berpartisipasi fisik dalam perayaan May Day.
May Day 2025 mungkin akan tercatat dalam sejarah bukan karena jumlah massa atau ketajaman tuntutan, tapi karena hari di mana para buruh Indonesia bisa berkata dengan yakin: "Kami ada. Kami dilihat. Dan kami mulai diperhitungkan."
Shoya Yoshida, Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Internasional, menyebut kehadiran presiden sebagai "bukti nyata komitmen pemerintah terhadap masa depan buruh Indonesia."
Pemerintah telah berupaya meningkatkan kesejahteraan buruh melalui penetapan formula upah minimum, pemberian jaminan sosial pekerja, serta hal-hal dasar pekerja seperti upah, cuti, dan perlindungan dari diskriminasi, meski belum optimal.
Salah satu fokus diskusi adalah peluang partisipasi lebih luas masyarakat Indonesia dalam program pelatihan AI yang digagas DCAI.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menyambut positif inisiatif Presiden Prabowo menemui langsung perwakilan buruh pada Peringatan Hari Buruh Internasional.
Forum Industri Hijau bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan tentang pentingnya implementasi industri hijau
JMAE 2025 diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi yang berwawasan lingkungan serta memperkuat solidaritas olahraga bela diri di Indonesia.
BPS menggarisbawahi pentingnya kualitas data dengan menjunjung prinsip akurasi, kohesi, keterbandingan, ketepatan waktu, dan kemudahan interpretasi.
Sebagai upaya konkret, pemerintah telah mengatur batas maksimal kepemilikan nomor seluler menjadi tiga nomor per orang.