Indonesia mengunci hari terakhir pelaksanaan pesta olahraga multicabang atlet paralimpik di Asia Tenggara dengan hasil memuaskan.
Indonesia menguasai podium pada mayoritas cabang olahraga yang dipertandingkan di antaranya paraatletik, parabulu tangkis, paraangkat berat, dan parajudo.
Atlet-atlet paralimpik Merah Putih tengah berjuang untuk membawa negaranya merebut kampiun ketiga kalinya pada pesta olahraga multicabang paralimpik dua tahunan di Asia Tenggara.
Cabang paraatletik dan pararenang dengan nomor final yang cukup banyak masih menjadi andalan kontingen Merah Putih untuk menggemukkan pundi-pundi, agar tetap bertahan di puncak klasemen umum perolehan medali.
Lifter-lifter putri tuan rumah menguasai podium juara setelah sukses merebut tiga dari lima emas yang disediakan di hari ketiga lomba cabang powerlifting.
Sejak berdiri pada 5 Mei 1951, PBSI belum pernah menggelar turnamen memperebutkan piala bergilir tetap yang akan diberikan kepada provinsi dengan koleksi juara terbanyak pada 11 nomor yang dilombakan. Hadiah total yang disiapkan adalah Rp1 miliar.
Ada 13 cabang olahraga mulai menggelar pertandingan dan beberapa di antaranya langsung memperebutkan set medali. Di hari kedua, Indonesia sukses membawa pulang enam emas dari parabulu tangkis dan paratenis meja.
Sebuah kebun warga yang ditumbuhi ilalang tinggi dan kandang kambing menjadi lokasi studio darurat RRI agar tetap bisa mengudara. Uniknya, ketika mereka bersiaran, tak jarang suara kambing mengembik turut terdengar.